PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan nilai US$ 1,84 miliar atau setara Rp 30,57 triliun (kurs Rp 16.617). Penambahan modal ini akan digunakan perseroan untuk mendukung keberlangsungan usaha dan memperbaiki posisi keuangan.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/10/2025), penambahan modal ini akan melalui setoran modal tunai dan konversi pinjaman pemegang saham yakni PT Danantara Asset Management (DAM). DAM akan menyetor modal secara tunai kepada perseroan senilai sebanyak-banyaknya US$ 1.441.320.636, yang akan dilakukan melalui pengambilan bagian atas saham yang diterbitkan dalam PMTHMETD.
Dana dari penambahan modal sebesar 29% digunakan untuk pembiayaan modal kerja dan operasional perseroan, yang meliputi pembayaran biaya perawatan dan perbaikan pesawat. Kemudian, sebesar 37% digunakan untuk melakukan peningkatan modal pada Citilink dalam rangka pembiayaan modal kerja dan operasional Citilink, yang meliputi pembayaran biaya perawatan dan perbaikan pesawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu ,sebesar 22% digunakan untuk melakukan ekspansi armada Perseroan dan Citilink. Selanjutnya, 12% digunakan untuk meningkaktan modal Citilink, yang akan digunakan untuk melakukan pembayaran atas utang pembelian bahan bakar pesawat Citilink dari Pertamina Periode 2019 hingga 2021.
"Penggunaan dana hasil PMHMETD ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perbaikan posisi keuangan Perseroan, meningkatkan ekuitas, memperkuat struktur permodalan, serta mendukung keberlanjutan usaha Perseroan dan entitas anak di masa yang akan datang," tulis keterangan di keterbukaan informasi.
Penyetoran modal melalui PMTHMETD wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan RUPS untuk menyetujui antara lain perubahan modal dasar, ditempatkan dan disetor, termasuk perubahan Pasal 4 Anggaran Dasar Peseroan. Hal ini sejalan dengan rencana RUPSLB yang akan dilakukan pada 12 November 2025.
Dalam penjelasannya, manajemen telah melakukan dampak laporan keuangan sebelum dan setelah pelaksanaan PMTHMETD, diantaranya yakni akan dampak langsung berupa peningkatan jumlah kas dan setara kas setidaknya sejumlah US$ 1.441.320.636 yang berasal dari setoran modal DAM.
Peningkatan jumlah aset berupa kas dan setara kas akan akan memperbaiki profil likuiditas Perseroan yang pada tanggal 30 Juni 2025 rasio lancar (current ratio) berada pada posisi 0,44x; dimana setelah pelaksanaan PMTHMETD ini akan menjadi 1,53x (dihitung dengan asumsi jumlah aset lancar dan kewajiban lancar lainnya tidak berubah).
Penyertaan modal baru dari PMTHMETD ini juga akan memperbaiki struktur permodalan Perseroan dengan peningkatan modal disetor setidaknya sebesar US$ 1.846.320.636 sebagaimana tercatat dalam kas dan setara kas.
Perbaikan posisi keuangan dari penyertaan modal melalui PMTHMETD ini akan memberikan keuntungan bagi Perseroan untuk terus fokus pada penyelesaian program restrukturisasi keuangan, salah satunya untuk memberikan tambahan pendanaan bagi operasional Perseroan.
Simak juga Video: Garuda Indonesia Bakal Pangkas Rute yang Gak Untungin!