Krisis Subprime Mortgage, Penyitaan Rumah Mewabah di AS
Rabu, 22 Agu 2007 09:46 WIB
Washington - Dipicu oleh kenaikan suku bunga hipotik AS, penyitaan rumah kini mewabah di AS. Ribuan warga AS terpaksa kehilangan rumahnya. Mereka harus merelakan rumah mereka disita oleh bank.Penyitaan rumah oleh bank pada bulan Juli meningkat 2 kali lipat. Senator AS pun memprediksi jutaan warga berisiko kehilangan rumah mereka.Bisnis rumah di AS benar-benar mengalami kemunduran setelah sempat booming pada tahun 2006. Kredit murah kepada warga yang kurang berduit akhirnya menjadi petaka.Dokumen penyitaan-termasuk pemberitahuan gagal bayar, pengumuman lelang dari bank- meningkat menjadi 179.599 buah pada Juli. Naik 9 persen dari bulan Juni dan naik93 persen dari tahun lalu.Demikian dilaporkan RealtyTrac, perusahaan penyedia data penyitaan seperti dilaporkan AFP, Rabu (22/8/2007).Rata-rata 1 dari 693 rumah harus disita di seluruh AS. Dengan Nevada, Georgia dan Michigan sebagai wilayah dengan jumlah penyitaan rumah terbanyak.Selama Januari hingga Juli 2007, lebih dari 1,1 juta rumah disita. Naik 60 persen pada periode yang sama tahun lalu.Senator Christopher Dodd, Ketua Senat AS Bidang Perbankan dan Perumahan mengatakan tingkat penyitaan rumah ini mencatat rekor selama 37 tahun."Kita mungkin akan melihat 1 sampai 3 juta orang akan kehilangan rumahnya karena perjanjian hipotik yang berat," ujarnya.Dia menyatakan hal itu setelah bertemu dengan Ketua Bank Sentral AS Ben Bernanke dan Menteri Keuangan Henry Paulson."Saya minta pemerintah Bush untuk melakukan segala upaya agar orang-orang ini bisa mempertahankan rumah mereka," ujarnya.Dodd juga meminta Bernanke untuk menggunakan semua instrumen moneter untuk mengatasi krisis ini.Sementara itu Paulson dalam wawancara dengan CNBC mengatakan krisis kredit perumahan di AS akan berangsur pulih seiring investor menyesuaikan risiko mereka.
(ddn/qom)