Bursa Efek Indonesia (BEI) menggembok atau melakukan suspensi saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dari semua perdagangan pasar modal. Hal ini dilakukan sebagai bentuk perlindungan investor menyusul peningkatan signifikan harga saham BNBR usai mengakuisisi PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT).
Direktur BNBR Kartini Sally menjelaskan kenaikan harga saham perseroan terjadi sejak 1 Desember 2025. Kemudian, perdagangan saham BNBR digembok BEI sebanyak dua kali pada tanggal 12 Desember 2025 dan 16 Desember 2025.
"Suspensi atas saham BNBR harus diambil alih oleh Bursa Efek pada tanggal 12 Desember 2025 dan tanggal 16 Desember 2025 dengan tujuan memberikan waktu bagi investor untuk cooling down," ungkap Kartini dalam acara Public Expose secara virtual, Rabu (17/12/2025).
Meski begitu, Kartini membantah kenaikan harga terjadi imbas pembelian ruas tol Cimanggis-Cibitung. Ia juga menegaskan, seluruh fakta material telah disampaikan perseroan melalui Keterbukaan Informasi BEI.
"Setelah menyelesaikan akuisisi 100% saham CCT, pergerakan saham BNBR mulai terlihat pada tanggal 1 Desember 2025. Perseroan juga telah memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia terkait volatilitas harga saham BNBR di mana manajemen perseroan tidak mengetahui adanya informasi dan fakta material selain yang telah diungkapkan oleh perseroan kepada publik," imbuhnya.
Untuk diketahui, BNBR melalui PT Bakrie Toll Indonesia (BTI) telah mengakuisisi 100% saham CCT melalui penandatanganan Sale & Purchase Agreement dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI dan PT Waskita Toll Road (WTR) di Jakarta, Jumat (28/11). Kartini menyebut, akuisisi ini menjadi langkah BNBR memperkuat posisinya di sektor infrastruktur tol.
"Kepemilikan CCT kembali sepenuhnya berada di bawah Bakrie Group. Melalui akuisisi ini perseroan berharap dapat memperkuat posisi dalam sektor infrastruktur jalan tol serta mendukung konektivitas dan efisiensi transportasi Jabodetabek dan sekitarnya," ujar dia.
Sebagai informasi, pergerakan saham BNBR menguat sejak penandatangan perjanjian jual beli tol Cimanggis-Cibitung. Harga saham BNBR juga tercatat bergerak signifikan dari Rp 57 per lembar pada 28 November 2025 ke Rp 116 per lembar hari ini, Rabu (17/12/2025).
Kemudian berdasarkan data perdagangan RTI, saham BNBR tercatat menguat 115,28% di perdagangan 15 hari terakhir. BNBR juga mencatat jual bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp 1,20 miliar pada perdagangan sepekan terakhir.
Simak juga Video Prabowo soal IHSG Sempat Ambruk: Kalau Pasar Saham Naik, Orang Diam
(kil/kil)