Indonesia memiliki visi jangka panjang yaitu memiliki pendapatan perkapita menjadi setara negara maju pada 2045. Karena itu dibutuhkan pemimpin muda yang bekerja kira-kira dalam 10 tahun ke depan.
Karena itu, Lembaga Administrasi Negara (LAN) menggelar pelatihan ASN Talent Academy (ATA) untuk menyiapkan pemimpin masa depan. Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi ASN Basseng menjelaskan pentingnya kepemimpinan menjadi ujung tombak keberhasilan suatu organisasi.
Oleh karena itu, ATA berupaya hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut, dan mempersiapkan pemimpin masa depan.
"Maju tidaknya organisasi sangat ditentukan oleh pemimpinnya. Kalau pemimpinnya kompeten dan pintar tentu ada kesempatan besar untuk memajukan organisasi. Indonesia sebagai negara yang besar, tentu membutuhkan banyak pemimpin. Urgensi dari diselenggarakannya ATA ini karena kita butuh pemimpin masa depan untuk menjawab persoalan-persoalan di masa datang. Peserta diharapkan sudah bisa mulai berpikir kontribusi apa yang bisa diberikan di masa datang," kata dia dalam siaran pers, ditulis Kamis (4/4/2024).
Pelatihan ASN Talent Academy merupakan pelatihan yang dirancang sedemikian rupa sebagai jalur percepatan karir yang setara dengan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas. Basseng juga menyampaikan harapannya agar seluruh peserta dapat memanfaatkan kesempatan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya.
"ATA merupakan jalur percepatan karir. Kalau sudah berhasil, kita kalkulasi saudara bisa menempuh duduk di jabatan Eselon 2 dalam waktu 8 tahun. Dengan ATA ada lompatan, karena setara dengan pelatihan kepemimpinan pengawas. Saya berharap saudara benar-benar memanfaatkannya dan saudara bisa menjadi pemimpin di unit kerjanya masing-masing," ujar Basseng
Pada kesempatan yang sama Analis Kebijakan Ahli Madya pada Pusat Pengembangan Kader ASN Dadan Sidqul Anwar, menyampaikan per tanggal 2 April 2024, peserta ASN Talent Academy yang telah terdaftar mencapai 109 peserta dari jalur undangan, dan 3164 peserta dari jalur free access.
Adapun pelaksanaan ASN Talent Academy terdiri dari 2 tahapan, yaitu: 1. Tahapan Tidak Terikat (Unbundling) dengan agenda pelatihan meliputi rumpun Manajemen Perubahan Pelayanan Publik. Tahapan ini dilaksanakan selama 29 hari, dan diikuti oleh seluruh peserta baik jalur undangan maupun free access; 2. Tahapan Terikat (Bundling) dengan agenda rumpun Kepemimpinan Pelayanan yang dilaksanakan selama 26 hari.
Tahapan ini berhak untuk diikuti oleh 30 orang peserta terbaik jalur undangan, dan 10 orang peserta terbaik jalur free access. Pada tahapan terikat, selain didorong untuk merancang aksi perubahan, para peserta juga berkesempatan untuk melaksanakan magang di berbagai korporasi swasta maupun BUMN.
(kil/kil)