Isu resesi semakin keras terdengar di pertengahan tahun 2022 ini. Tercatat beberapa negara sudah mengalami kehancuran ekonomi dengan ditandai anjloknya nilai tukar mata uang mereka.
Tidak hanya terjadi pada negara-negara berkembang, para ekonom pun memprediksi Amerika Serikat (AS) berpotensi mengalami resesi tahun depan. Berbagai kebijakan ekonomi yang telah mereka lakukan di masa pandemi tidak serta-merta mengembalikan kedigdayaan ekonomi mereka seperti sedia kala. Tren positif yang terjadi di kuartal ketiga 2020 telah mengalami titik puncaknya dan kembali menurun ke arah negatif seperti 2 kuartal sebelumnya.
Melihat kondisi ini, Indonesia pun perlu waspada. Inflasi yang terjadi di seluruh dunia akan mempengaruhi kekuatan ekonomi negeri ini. Hal yang paling gamblang terlihat adalah fenomena bubble burst yang terjadi beberapa waktu belakangan. Kondisi fiskal yang tidak menentu yang disebabkan oleh berbagai faktor, membuat para investor menarik dana mereka untuk ditanamkan ke aset yang lebih aman.
Meningkatnya suku bunga yang terstimulasi oleh gerakan dari Federal Reserve AS akan mempengaruhi daya beli masyarakat. Akibatnya, konsumsi rumah tangga akan menurun dan mempengaruhi pelaku usaha di setiap level.
Baru-baru ini, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS terus meningkat hingga mencapai Rp. 14,922 atau naik 0.40% dari hari Senin (4/7). Data dari Bank Indonesia menyebutkan, dalam sepekan belakangan, nilai Dollar terus menguat dibandingkan dengan rupiah terus menguat hingga titik 0,84% atau bercokol di harga Rp 14.788-14.960. Puncaknya terjadi pada hari Rabu, (6/7) di angka Rp.15.064,95 pada Rabu (6/7).
Tentu saja hal ini ada pengaruhnya terhadap iklim dunia investasi. Pandemi dan perang antara Rusia dan Ukraina digadang-gadang menjadi faktor terbesar yang mempengaruhi merosotnya berbagai komoditas investasi. Maka, investor pun akhirnya berhati-hati dalam menanamkan modalnya.
Masyarakat perlu jeli dalam memilih instrumen investasi. Sebab, salah tanam bisa-bisa uang melayang akibat fluktuasi yang tidak terprediksi. Analisis pun perlu dipertajam. Besarnya pengaruh resesi terhadap kehidupan sehari-hari memaksa masyarakat berstrategi memilih waktu yang tepat untuk menarik seluruh investasinya.
d'Mentor kali ini akan mengulas bagaimana proyeksi resesi saat ini serta bagaimana cara masyarakat mengatasinya. Mengambil tema "'Exit Strategi' Dari Resesi", saksikan live d'Mentor di detikcom Kamis 7 Juli 2022 pukul 19.00.
Anda dapat berdiskusi langsung dengan narasumber Bhima Yudhistira (Direktur Eksekutif Celios) dan Andy Nugroho (Perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia) melalui kolom komentar di youtube dan facebook, serta bergabung melalui link zoom yang tersedia.
(vys/vys)