Direktur Utama PT Bumi Resources Tbk Adika Nuraga Bakrie mengatakan pengembalian area bekas tambang dengan kondisi aman, stabil dan produktif merupakan hal penting dalam pengelolaan lingkungan tambang. Salah satu dampak signifikan dari penambangan adalah pembukaan lahan, di mana terjadi perubahan ekosistem yang berdampak pada kelestarian keanekaragaman hayati.
"Hal ini sesuai dengan salah satu aspek dari 9 Good Mining Practice, yaitu aspek lingkungan dan ekosistem. Reklamasi tambang yang benar dan sesuai dengan peruntukannya menjadi kunci penting dalam melakukan kegiatan reklamasi secara progresif," kata Adika dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (1/8/2024).
Lahan bekas tambang juga dianggap tidak lagi subur dan tandus sehingga tidak mampu menumbuhkan ekosistem baru. Sebagai produsen batu bara terbesar di Indonesia, pihaknya berhasil melakukan konservasi flora langka dan endemik Kalimantan di lahan bekas tambang melalui Arboretum, areal hutan reklamasi yang menjadi hutan penelitian KPC.
Sampai saat ini, pihaknya telah mereklamasi lahan bekas tambang seluas 14.300 hektare (Ha) atau 40% dari lahan terbuka yang masih ditambang. Untuk mendukung keberhasilan reklamasi tersebut, pihaknya membudidayakan 58 jenis bibit pohon di nursery. Selain itu, bermitra dengan dua supplier lokal di Sangatta dan Bengalon untuk bibit tanaman hutan endemic Kalimantan.
Sebagai informasi, wilayah KPC tercatat seluas kurang lebih 61.453 Ha, meliputi tambang Sangatta dan Bengalon. Wilayah pertambangan KPC disebut tidak hanya penting, melainkan juga strategis dalam mendukung kelestarian keanekaragaman hayati, mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya masyarakat sekitar.
Pasalnya, wilayah tambangnya dilewati oleh dua jalan arteri primer Provinsi Kalimantan Timur di sisi Utara dan Selatan, serta tiga sungai yakni Sungai Sangatta, Bengalon dan Lembak pada sisi Utara. Selain itu, area tambang juga berada dalam dua kawasan konservasi bernilai keanekaragaman hayati tinggi yakni Taman Nasional Kutai dan Kawasan Mangrove sepanjang pesisir pantai Selat Makassar.
"KPC berkomitmen untuk mengimplementasikan pengelolaan lingkungan yang bertanggungjawab dan berkelanjutan. Segala perubahan bentuk komposisi lingkungan sebagai bagian dari proses pertambangan dapat memberikan dampak yang positif serta menciptakan nilai ekonomi dan sosial bagi para pemangku kepentingan," jelasnya.
Atas upayanya itu, KPC memperoleh penghargaan dalam Anugerah Ekonomi Hijau detikcom. (aid/das)