Pertamina NRE-PIS Teken Kerja Sama Pengangkutan Hidrogen Hijau

Pertamina NRE-PIS Teken Kerja Sama Pengangkutan Hidrogen Hijau

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 17 Okt 2024 11:53 WIB
Pertamina NRE-PIS Teken Kerja Sama Pengangkutan Hidrogen Hijau
CEO Pertamina NRE, John Anies dan CEO PIS Yoki Firnandi/Foto: Dok Pertamina International Shipping (PIS)
Jakarta - Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) melakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Pertamina International Shipping (PIS), Sub Holding Integrated Marine and Logistics dari Pertamina. Penandatanganan dilakukan oleh CEO Pertamina NRE, John Anies dan CEO PIS Yoki Firnandi, di Grha Pertamina, Senin (14/10)

Kerja sama bertujuan memperkuat sinergi antara PIS dan PNRE dalam mengembangkan bisnis transportasi berbasis energi terbarukan, khususnya terkait pengangkutan hidrogen hijau dan bahan bakar berkelanjutan lainnya. Kerja sama didasari oleh beberapa faktor, yakni posisi geografis Indonesia yang sangat strategis di jalur pelayaran internasional.

"Posisi Indonesia dalam jalur pelayaran internasional akan memberikan peluang besar untuk mengembangkan bisnis bahan bakar berkelanjutan dalam sektor maritim global," ujar John dalam keterangan tertulis, Kamis (17/10/2024).



Tidak hanya itu, Berdasarkan proyeksi dari Bloomberg New Energy Finance (BNEF), permintaan hidrogen hijau diperkirakan akan melonjak drastis. Sektor pelayaran diperkirakan akan mengonsumsi sekitar 6 juta ton hidrogen hijau, terutama dalam bentuk metanol, setiap tahun pada 2028.

Selain itu, berdasarkan Studi kelayakan yang dilakukan oleh PNRE menunjukkan bahwa biaya transportasi hidrogen, baik dalam bentuk amonia maupun metanol, menyumbang porsi signifikan dalam landed cost of hydrogen (LCOH) di pasar sasaran. Kolaborasi ini diharapkan dapat mengurangi biaya transportasi dan menciptakan efisiensi.

Sementara itu, Yoki mengatakan sebagai bagian dari Pertamina Group, PIS siap mendukung pengembangan energi baru terbarukan untuk memperluas portofolio bisnis ini ke depannya. Menurutnya kolaborasi sesama grup Pertamina sangat diperlukan, sehingga semua potensi dan opportunity bisnis bisa digarap tanpa mengurangi daya saing.

"PIS siap mendukung mulai dari kebutuhan angkutan untuk distribusi, terminal, dan pelabuhan yang terkait sektor logistik dan transportasi laut," ujar Yoki.

Yoki menambahkan, untuk membuktikan komitmen dalam pengembangan bisnis transisi energi, saat ini juga tengah digarap proyek Jakarta Integrated Green Terminal. Ke depan, proyek ini bisa dioptimalisasikan untuk fasilitas penampungan karbon, LNG, maupun kebutuhan lainnya yang bisa dioptimalkan oleh PNRE seperti; bioetanol, amonia, hidrogen, dan lainnya.

Kemitraan ini juga diharapkan dapat memperkuat langkah Pertamina dalam memperluas portofolio energi hijau serta mendukung transisi energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan di sektor maritim.

Pertamina NRE menyatakan komitmen untuk mengusung inisiatif-inisiatif energi bersih sebagai bagian tak terpisahkan dari implementasi aspek environment, social and governance (ESG) untuk mendukung Tujuan Pembangunan keberlanjutan, serta mendukung transisi energi untuk mencapai aspirasi net zero emission (NZE). (ily/rrd)