COP 29 Azerbaijan

Prabowo Bakal Sulap 12,7 Juta Ha Hutan RI Lestari Lagi

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 12 Nov 2024 06:05 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Baku - Sebanyak 12,7 juta Ha hutan di Indonesia yang rusak parah akan direboisasi atau dihutankan kembali. Reboisasi besar-besaran ini menjadi salah satu program Prabowo Subianto dalam mengurangi emisi karbon di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Delegasi Indonesia di COP29 sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim, Hashim Djojohadikusumo di sela gelaran COP 29 di Baku, Azerbaijan, Senin (11/11/2024). Hashim bilang, hutan-hutan yang rusak parah ini disebabkan oleh kebakaran hutan yang telah terjadi sejak tahun 1982.

"Presiden Prabowo telah menyetujui program reboisasi besar-besaran terhadap hutan kita yang rusak parah." kata Hashim.

"Bukti konsepnya telah ditunjukkan kepada dunia di suatu tempat bernama Samboja Lestari, satu jam di utara Balipapan, di mana 1.800 hektar padang rumput telah diciptakan kembali sepenuhnya dalam 20 tahun terakhir." jelas nya.

Reboisasi memiliki kaitan erat dengan usaha pengurangan pemanasan global karena pohon dan hutan berperan penting dalam menyerap karbon dioksida (CO₂), salah satu gas rumah kaca utama yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Reboisasi memainkan peran penting dalam mitigasi pemanasan global dan merupakan salah satu strategi kunci dalam mencapai netralitas karbon serta menjaga stabilitas iklim global.

Hashim menyampaikan, program ini akan segera dimulai dan melibatkan beberapa pendekatan baru. Pemerintah disebut mengundang pihak-pihak yang berminat membantu berjalannya program ini.

"Pendanaannya tidak hanya dari anggaran negara, karena kita semua tahu anggaran negara cukup terbatas. Kami akan mengundang pihak-pihak yang berminat." katanya.

Salah satu pihak yang disebut tertarik dalam mendukung program ini adalah Bezos Earth Summit. Hashim pun mengundang pihak lainnya untuk ikut mensukseskan program reboisasi besar-besaran ini.

"Ini adalah sesuatu yang akan disambut baik oleh pemerintah Indonesia dari pihak asing, pihak internasional untuk berpartisipasi dalam memerangi apa yang sudah menjadi masalah global ini. Bukan hanya masalah nasional, masalah global yang disebut pemanasan global." tutup Hashim.


(eds/ara)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork