RI Mau Tekan Emisi Karbon, Pakai Cara Ini

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 21 Nov 2024 15:10 WIB
Foto: Dok. Unsplash.com
Jakarta - Pemerintah tengah mendorong pengurangan emisi untuk mencapai net zero emission (NZE). Untuk mencapai hal tersebut, terdapat beberapa prinsip utama yakni peningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), pengurangan energi fosil, penggunaan kendaraan listrik di sektor transportasi, peningkatan pemanfaatan listrik pada rumah tangga dan industri, dan pemanfaatan Carbon Capture and Storage (CCS).

Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kukuh S Achmad mengatakan, dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dan mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, pemerintah terus mendorong penerapan pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.

"Proses transformasi perekonomian Indonesia menjadi ekonomi hijau yang berkelanjutan harus menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), Paris Agreement, Visi Indonesia Emas 2045, serta mampu mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060," ungkapnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (21/11/2024).

Terkait CCS, Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah menetapan 4 SNI untuk mendukung pengurangan emisi. Pertama, SNI ISO 27914:2017 penangkapan, transportasi dan penyimpanan geologis karbon dioksida-penyimpanan geologis (ISO 27914:2017 Carbon dioxide capture, transportation and geological storage - Geological storage)

Kedua, SNI ISO/TR 27915:2017 penangkapan, transportasi dan penyimpanan geologis karbon dioksida-kuantifikasi dan verifikasi (ISO/TR 27915:2017 Carbon dioxide capture, transportation and geological storage - Quantification and verification)

Ketiga, SNI ISO/TR 27918:2018 manajemen risiko daur hidup proyek penangkapan dan penyimpanan karbon dioksida terintegrasi (ISO/TR 27918:2018 Lifecycle risk management for integrated CCS projects). Dan keempat, SNI ISO/TR 27923:2022 penangkapan, transportasi dan penyimpanan geologis karbon dioksida - operasi injeksi, infrastruktur dan monitoring (ISO/TR 27923:2022 Carbon capture, transportation and geological storage - Injection operations, infrastructure and monitoring).

Hingga 31 Oktober 2024, BSN telah menetapkan 15.432 SNI yang mendukung berbagai sektor strategis, termasuk transformasi ekonomi, keberlanjutan dan daya saing nasional.

Sementara, dalam mendukung program Makan Siang Bergizi Gratis yang diinisiasi Presiden Prabowo, BSN terus membina pelaku UMKM dan mengedukasi masyarakat terkait pentingnya standar mutu dan keamanan pangan. Hingga Oktober 2024, sebanyak 775.763 pelaku UMKM dengan 910.181 produk telah memperoleh tanda SNI Bina UMK, memberikan kemudahan akses pasar dan mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat.


(acd/acd)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork