Wamendag Ungkap Cara RI Percepat Menuju Nol Emisi

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 11 Jul 2025 17:14 WIB
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti/Foto: Kemendag
Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti mengungkap salah satu cara Indonesia mempercepat capaian nol emisi karbon yakni melalui bursa Renewable Energy Certificate (REC). Dengan bursa tersebut, diharapkan dapat mendorong percepatan ekonomi hijau nasional.

REC merupakan instrumen atau sertifikat yang menggambarkan seberapa besar listrik yang berasal dari pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) sesuai standar yang diakui secara nasional maupun internasional. Hal ini disampaikan Roro dalam Peluncuran Bursa REC sekaligus peringatan hari jadi ke-16 tahun ICDX dan ICH di Jakarta, Rabu (9/7/2025).

"Sejalan dengan visi Pak Presiden, kami berkomitmen untuk mencapai net zero emission, salah satunya dengan target porsi energi terbarukan mencapai 17% dalam bauran energi nasional pada tahun 2025 dan pengembangan instrumen perdagangan hijau seperti REC," kata dia, dikutip Jumat (11/7/2025).

Melalui bursa tersebut, Roro menyampaikan pelaku usaha dapat memiliki hak atas atribusinya pada penggunaan energi hijau. Adapun energi terbarukan yang dapat diklaim pada penggunaan energinya, yakni dari matahari, air, angin dan biomassa.

Dengan begitu, menurutnya kehadiran bursa REC menjadi sangat strategis untuk mendorong investasi pada sektor energi hijau, yang merupakan instrumen perdagangan berbasis pasar.

Mengutip dari laman ICDX, REC memainkan peran penting dalam penghitungan, pelacakan, dan penetapan kepemilikan atas pembangkitan dan penggunaan listrik terbarukan. Listrik dari sumber energi terbarukan tidak dapat dibedakan dengan listrik yang dihasilkan dari sumber lain, REC berfungsi sebagai mekanisme untuk membedakan dan melacak energi terbarukan dalam jaringan listrik.

Konsumen listrik yang ingin mengklaim penggunaan energi terbarukan dapat membeli REC untuk mendukung klaim mereka. Hal ini memungkinkan konsumen untuk mendukung pembangkitan energi terbarukan meskipun mereka tidak terhubung langsung dengan sumber energi terbarukan.

Untuk diketahui, bursa REC dibangun oleh dua PT Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (PT ICDX) danPT Indonesia Clearing House (PT ICH). Kedua perusahaan itu mendapatkan penugasan untuk membangun bursa penyelenggara perdagangan pasar fisik tenaga listrik terbarukan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Lebih lanjut, Roro turut menyampaikan capaian positif kinerja Perdagangan Berjagka Komoditi (PBK). Nilai transaksi PBK berdasarkan Notional Value pada periode Januari-Mei 2025 mencapai Rp 18.969,3 triliun atau meningkat sebesar 50,1% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.

Dari sisi volume, transaksi pada periode Januari-Mei 2025 tercatat sebesar 5.956.457,1 lot atau mengalami peningkatan sebesar 3,6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.


(ada/ara)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork