Seperti dikutip dari keterangan tertulis perseroan, Sabtu (25/6/2011), pembangunan PLTU Ketapang yang merupakan PLTU skala kecil ini direncanakan selesai dan mulai beroperasi pada akhir bulan Maret 2013.
PLN menggandeng rekan sesama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mengerjakan PLTU ini, yaitu PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Nantinya, setelah PLTU Ketapang beroperasi, perseroan akan mendapat penghematan dari pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp 203 miliar per tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PLN sudah meminta tambahan subsidi sebesar Rp 25 triliun untuk tahun 2011. Adanya tambahan anggaran untuk subsidi listrik tahun 2011 sebesar Rp 25,1 triliun yang disebabkan adanya kenaikan harga ICP, batu bara, dan gas yang totalnya memberikan kenaikan subsidi tahun 2011 sebesar Rp 24,4 triliun.
Kenaikan subsidi berasal dari naiknya harga BBM yang memberikan tambahan Rp 4,8 triliun, kenaikan harga rata-rata HSD sebesar Rp 700 miliar, kenaikan harga batubara sebesar Rp 3,4 triliun, kenaikan harga gas sebesar Rp 1,5 triliun, penurunan pasokan gas dari 389 TBTU ke 320 TBTU sebesar Rp 11,4 triliun, dan keterlambatan pengoperasian FSRU sebesar Rp 2,6 triliun.
Selain itu, terdapat pula tambahan anggaran yang disebabkan keterlambatan COD PLTU sebesar Rp 3,4 triliun, tambahan batu bara komisioning sebesar Rp 2,2 triliun, perubahan susut jaringan sebesar Rp 900 miliar, dan biaya lain-lain sebesar Rp 1,1 triliun.
Meski demikian, pemerintah meminta PLN berusaha mencari tambahan energi primernya daripada langsung meminta tambahan subsidi listrik kepada pemerintah.
(ang/nrs)