Produksi Gas Bumi Meningkat, RI Makin Rajin Ekspor Kondensat

Produksi Gas Bumi Meningkat, RI Makin Rajin Ekspor Kondensat

Rista Rama Dhany - detikFinance
Kamis, 20 Agu 2015 10:54 WIB
Jakarta - Produksi gas bumi nasional terus meningkat, tahun ini ditargetkan produksinya mencapai 8.056 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Semakin banyak produksi gas bumi, maka semakin tinggi produksi kondensat.

Sayangnya, semakin banyak produksi kondensat tersebut, seluruhnya harus diekspor ke luar negeri. Peminat utama kondensat Indonesia adalah Jepang.

"Benar, semakin tinggi produksi gas bumi kita, produksi kondensat kita makin banyak. Tapi, hampir 100% itu dijual ke luar negeri," kata Deputi Pengendalian Operasi, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Muliawan, kepada detikFinance, Kamis (20/8/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondensat adalah merupakan minyak yang bercampur gas atau hidrokarbon cair yang bercampur gas.

"Kondensat ini harganya murah, karena untuk memanfaatkannya harus melalui proses khusus," kata Muliawan.

Sementara, di Indonesia belum ada fasilitas pengolahan kondensat yang bisa digunakan. Salah satu fasilitas pengolahan kondensat lengkap dimiliki Jepang. Oleh Jepang, kondensat ini diolah dan salah satu hasilnya bensin dengan Research Octane Number (RON) 95 atau setara dengan Pertamax Plus milik Pertamina.

"Iya di Jepang kondensat diolah jadi bensin setara Pertamax," ucapnya.

Salah satu kondensat yang baru dijual adalah produksi dari PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) melalui Joint Operating Body, Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB-PMTS) menjual produksi perdana kondensatnya yang berasal dari produksi Blok JOB Senoro Tomori sebanyak 210.000 barel.

Kondensat tersebut dijual ke Mitsui, perusahaan asal Jepang, dengan skema Free On Board (FOB) Delivery Point. Skema ini, pembeli yang akan menanggung biaya pengiriman kondensatnya.

Penjualan kondensat tersebut merupakan bagian MedcoEnergi sebagai salah satu pemegang saham di JOB-PMTS. Sedangkan penjualan atau pengapalan kondensat selanjutnya akan menjadi bagian PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Pemerintah.

Pemegang saham di JOB-PMTS ini sendiri terdiri dari, 30% MedcoEnergi, 50% Pertamina, 20% Tomori E&P Ltd.

Kapal tanker yang membawa 210.000 barel kondensat bernama Nord Snow Queen ini, memulai proses loading sejak 16 Agustus 2015 sekitar pukul 17.00 WIB, lalu meninggalkan Senoro Marine Terminal sekitar pukul 02.00 WIB pada tanggal 18 Agustus 2015.

(rrd/hen)

Hide Ads