Demi Terangi Pulau Terluar, PLN Hadapi Ombak Hingga Hutan Belantara

Demi Terangi Pulau Terluar, PLN Hadapi Ombak Hingga Hutan Belantara

Michael Agustinus - detikFinance
Rabu, 26 Agu 2015 12:40 WIB
Maluku - Di ulang tahun kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia, PT PLN (Persero) membangun pembangkit listrik baru untuk 'menerangi' pulau-pulau terdepan dan daerah perbatasan, salah satunya di Pulau Saumlaki di Maluku Tenggara Barat yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia.

Di pulau terluar Maluku ini dibangun 2 buah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), yaitu PLTD Bomaki dan PLTD Tutukembong. PLTD Bomaki yang berkapasitas 3 x 1.000 KW terletak di Desa Bomaki, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Barat.

Sedangkan PLTD Tutukembong 4 x 500 KW berada di Desa Tutukembong, Kecamatan Nirun Mas, Kabupaten Maluku Tenggara. Mulai tanggal 25 Agustus 2015 ini kedua PLTD sudah beroperasi penuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manager PLN Area Tual, Awat Tuhuloula menuturkan, bahwa pembangunan PLTD Tutukembong dan PLTD Bomaki dikebut dalam jangka waktu kurang lebih 2 bulan. Pembangunan kedua PLTD yang sudah beroperasi penuh mulai 25 Agustus ini menghadapi banyak sekali tantangan dan kesulitan.

Tantangan pertama yang harus dihadapi ialah gelombang laut yang besar. Gelombang laut memang bergulung-gulung di sekitar Kepulauan Maluku pada bulan Juli hingga Oktober.

"Ombak sedang tinggi waktu musim timur. Kadang kapal tidak bisa berlayar mengirim barang karena terhadang gelombang laut," kata Awat saat ditemui detikFinance di PLTD Bomaki, Maluku, Selasa (26/8/2015).

Setelah berlayar melewati pelabuhan, PLN harus memutar otak mencari cara untuk menurunkan material yang ada. Sebab, tidak ada jembatan sandar untuk kapal pengangkut material. Untuk menurunkan tiang-tiang listrik misalnya, tiang harus diceburkan ke laut terlebih dulu, lalu diikat oleh orang-orang yang berenang di sekitar kapal, dan kemudian ditarik ke darat oleh kuli-kuli pelabuhan.

"Untuk mobilisasi material, dari kapal itu diturunkan (ke laut), tidak ada jembatan yang representatif untuk bersandar sehingga kita cemplungkan dulu tiang-tiang ke laut, lalu diikat, dan ditarik ke pantai, setelah itu dipanggul ke truk," ujar Awat.

Tantangan belum habis. PLN masih harus menembus belantara untuk membangun jaringan listrik. Minimnya infrastruktur di pulau terluar membuat pembangunan menjadi sulit. Apalagi, lokasi PLTD Tutukembong jauh dari pusat kota di Pulau Saumlaki, sekitar 100 km dari pusat. "Selanjutnya (tiang listrik) disebar ke titik-titik yang akan ditanami tiang tersebut. Untuk mobilisasi material sulit," paparnya.

Untungnya masyarakat di Pulau Saumlaki mau bahu membahu bersama para petugas PLN membangun PLTD. Banyak sekali warga masyarakat yang dengan spontan tanpa mengharap imbalan membantu PLN menyelesaikan berbagai rintangan alam. Masyarakat, kata Awat, bersemangat karena merasa sangat membutuhkan listrik.

"Untungnya masyarakat membantu dengan spontan. Antusiasme masyarakat cukup tinggi, pemerintah daerah pun mendukung," dia mengungkapkan.

Pasca PLTD beroperasi penuh, PLN masih harus dihadapkan pada masalah pasokan solar dan perawatan jaringan serta pembangkit listrik. Pasokan solar diperoleh dari depot Pertamina yang berjarak 100 km dari PLTD Tutukembong, tapi dekat dengan PLTD Bomaki. Jaringan listrik harus benar-benar dikontrol setiap hari karena sering terganggu oleh pohon tumbang.

"Pemadaman listrik biasanya terjadi karena pohon tumbang. Kondisi alam di sini angin cukup kencang. Pohon kelapa bisa terbang 5-10 meter dan merusak jaringan listrik," katanya.

Meski banyak tantangan dihadapi, Awat berjanji akan terus bekerja keras melistriki seluruh Pulau Saumlaki. Sampai saat ini masih ada 2 desa yang belum tersentuh oleh PLN di pulau ini. "Masih ada 2 desa belum terlistriki di Saumlaki, tinggal bangun jaringan ke sana," tukasnya.

Lebih lanjut, dengan adanya tambahan 2 PLTD, Awat berharap semakin banyak penduduk pulau terluar yang dapat menikmati listrik PLN. Apalagi biaya penyambungan digratiskan oleh PLN. "Dengan adanya program listrik perbatasan ini bisa lebih lagi yang mendapat manfaat (listrik PLN)," pungkasnya.

(rrd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads