Negara di Afrika Utara Ini Butuh Investasi Energi Baru Terbarukan US$ 40 Miliar

Negara di Afrika Utara Ini Butuh Investasi Energi Baru Terbarukan US$ 40 Miliar

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Selasa, 17 Mei 2016 19:44 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra
Jakarta - Kebutuhan listrik di setiap negara menjadi hal yang amat penting, begitu juga di Maroko, salah satu negara di kawasan Afrika Utara. Untuk memenuhi kebutuhan listrik di negara itu, Pemerintah Maroko melakukan importasi energi dari negara tetangganya.

impor energi listrik ternyata cukup membebani anggaran negara selama beberapa tahun terakhir. Anggaran negara teraebut digunakan untuk subsidi

"Maroko melakukan importasi energi. Memiliki dampak signifikan terhadap neraca perdagangan kami selama satu setengah tahun terakhir," ujar Menteri Ekonomi dan Keuangan Maroko, Mohamed Boussaid saat acara 41st Annual Meeting IDB di JCC, Jakarta, Selasa (17/5/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengurangi ketergantungannya terhadap negara lain, Maroko berencana untuk menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai pembangkit listrik di negaranya.

Di 2020 Maroko menargetkan 42% kebutuhan energi listrik di negaranya akan berasal dari EBT dengan memanfaatkan sinar matahari, angin, dan air. Penggunaan EBT juga akan terus ditingkatkan hingga 52% di 2030 guna memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat setiap tahunnya.

"Untuk mengurangi biaya produksi energi, kami telah mengumumkan bahwa 2020 bauran energi 42% akan berasal dari energi baru terbarukan. Di 2030 52% bauran energi kami akan berasal dari EBT, seperti matahari, angin, dan mikro hidro," terang Boussaid.

Komitmen ini dilakukan untuk mengurangi emisi karbon di tengah isu pemanasan global. Pemerintah Maroko membutuhkan sedikitnya US$ 40 miliar investasi di sektor energi terbarukan ini.

"Untuk mewujudkan tersebut di 2030, kami harap bisa mengurangi emisi CO2 akan melibatkan US$ 40 miliar dalam bentuk investasi. Diharapkan dapat menghasilkan lebih dari 10.000 megawatt. Sebagian besar akan dihasilkan dari matahari, angin, dan air mikro hidro," tutup Boussaid. (hns/hns)

Hide Ads