PLN Keberatan Sumatera Kirim Listrik ke Jawa, Ini Tanggapan Menteri ESDM

PLN Keberatan Sumatera Kirim Listrik ke Jawa, Ini Tanggapan Menteri ESDM

Michael Agustinus - detikFinance
Senin, 06 Jun 2016 11:00 WIB
Ilustrasi Foto: Dana Aditiasari
Jakarta - Dalam rapat pimpinan di Kementerian ESDM pagi ini, isu penting yang dibahas di antaranya adalah hasil revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2016-2019.

Salah satu hal yang membuat penyelesaian revisi RUPTL terlambat 5 bulan adalah perdebatan antara PLN dan ESDM soal proyek High Voltage Direct Current (HVDC), alias kabel bawah laut tegangan tinggi arus searah untuk jaringan listrik Sumatera-Jawa.

ESDM ingin HVDC dibangun karena beban jaringan di Jawa sudah sangat maksimal, tetapi kebutuhan listrik tentu terus bertambah. Agar tidak overload, maka pembangkit mulut tambang dibangun di Sumatera Selatan, lalu listriknya dialirkan ke Jawa melalui HVDC.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hilangnya HVDC dikhawatirkan ESDM akan mengganggu pelaksanaan proyek 35.000 MW, sebab ada 3 pembangkit yang bisa batal kalau HVDC tak jadi dibangun, yaitu PLTU Sumsel 8, 9, dan 10.

Sementara, PLN keberatan HVDC dimasukkan dalam RUPTL dan program 35.000 MW. Alasannya, sekarang daerah-daerah di Sumatera masih kekurangan listrik, banyak yang cadangannya kurang dari 10%, bahkan ada yang defisit. Tak logis kalau Sumatera saja masih kekurangan lalu listriknya dikirim ke Jawa melalui HVDC.

Terkait hal ini, Menteri ESDM Sudirman Said meminta PLN tak perlu khawatir Sumatera defisit listrik. Dia menjelaskan, HVDC bisa mengirim listrik dari Sumatera ke Jawa, atau sebaliknya dari Jawa ke Sumatera.

"HVDC adalah jalur yang bisa dipakai untuk saling memasok, interkoneksi yang bukan satu arah. Kalau Jawa surplus bisa dipasok ke Sumatera, kalau Sumatera surplus bisa dipasok ke Jawa, jadi gunanya untuk menstabilkan," kata Sudirman kepada detikFinance di Jakarta, Senin (6/6/2016).

Maka, HVDC harus tetap dibangun untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik di Sumatera dan Jawa.

"HVDC masuk (RUPTL), PLTU Sumsel 8, 9, 10 juga masuk. Pokoknya kita koreksi sesuai kepentingan nasional," tegas Sudirman.

Sebelumnya, Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN, Amir Rosidin, mengusulkan jika HVDC tetap dibangun sebaiknya tidak untuk mengalirkan listrik dari Sumatera ke Jawa, tapi sebaliknya listrik dari Jawa saja yang dikirim ke Sumatera. Listriknya bisa dari pembangkit-pembangkit di Jawa yang kapasitasnya sampai ribuan Mega Watt, misalnya PLTU Jawa 5.

"Di Jawa dibangun pembangkit, ada yang 2.000 MW di Tanjung Jati, juga di Cilacap, banyak sekali. Proyek 35.000 MW itu kan lebih dari 20.000 MW ada di Jawa, sisanya di luar Jawa. Kalau misalkan ada seperti itu, bisa jadi Jawa menyuplai ke Sumatera karena begitu besarnya," tutupnya. (drk/drk)

Hide Ads