Harga batu bara kembali naik, setelah 2 bulan sebelumnya mengalami penurunan. Demikian data dari Kementerian ESDM, Rabu (13/7/2061).
Namun bila dibandingkan Juli 2015, maka harga batu bara pada Juli 2016 mengalami penurunan US$ 6,16/ton atau 10,4%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
HBA menjadi acuan harga batu bara pada kesetaraan nilai kalor batubara 6.322 kkal/kg Gross As Received (GAR), kandungan air (total moisture) 8%, kandungan sulphur 0,8% as received (ar), dan kandungan abu (ash) 15% ar.
Berdasarkan HBA selanjutnya dihitung Harga Patokan Batubara (HPB) yang dipengaruhi kualitas batu bara yaitu: nilai kalor batu bara, kandungan air, kandungan sulphur, dan kandungan abu sesuai dengan merek dagang utama batu bara atau brand yang disebut dengan HPB Marker.
HPB Marker terdiri dari 8 brand batu bara yang sudah umum dikenal dan diperdagangkan. HPB Marker periode bulan Juli 2016 untuk 8 brand batu bara dalam US$/ton adalah sebagai berikut:
- Gunung Bayan I: 56,61 (naik 2,3% dibandingkan HPB Juni 2016)
- Prima Coal: 58,53 (naik 2,1% dibandingkan HPB Juni 2016)
- Pinang 6150: 52,90 (naik 2,1% dibandingkan HPB Juni 2016)
- Indominco IM_East: 43,61 (naik 2,3% dibandingkan HPB Juni 2016)
- Melawan Coal: 43,74 (naik 2,0% dibandingkan HPB Juni 2016)
- Enviro Coal: 42,04 (naik 1,8% dibandingkan HPB Juni 2016)
- Jorong J-1: 33,80 (naik 1,8% dibandingkan HPB Juni 2016)
- Ecocoal: 31,18 (naik 1,8% dibandingkan HPB Juni 2016)
Dalam hal penjualan batu bara dilakukan secara jangka tertentu (term) yaitu: penjualan batu bara untuk jangka waktu 12 bulan atau lebih, maka harga batu bara mengacu pada rata-rata 3 Harga Patokan Batu bara terakhir pada bulan di mana dilakukan kesepakatan harga batu bara dengan faktor pengali yaitu: fakor pengali 50% untuk Harga Patokan Batu bara bulan terakhir, faktor pengali 30% untuk Harga Patokan Batu bara satu bulan sebelumnya, dan faktor pengali 20% untuk Harga Patokan Batu bara dua bulan sebelumnya. (wdl/wdl)