Tinggalkan LPG, Gas Berbasis Batu Bara Bisa Dipakai untuk Alternatif Energi

Tinggalkan LPG, Gas Berbasis Batu Bara Bisa Dipakai untuk Alternatif Energi

Muhammad Idris - detikFinance
Selasa, 20 Sep 2016 18:39 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto, mengatakan LPG (Liquefied Petroleum Gas) sebaiknya tak lagi digunakan. Alasannya, bahan baku LPG selama ini lebih banyak mengandalkan impor.

Saat ini Kementerian Perindustrian mendorong pelaku industri, agar mengembangkan gas yang berbasis dimethyl ether yang diproduksi dari batu bara berkalori rendah.

"Yang selalu jadi dream (mimpi) saya, bangun gasifikasi yang efisien. Saat sekarang batu bara lagi rendah harganya, apalagi yang low calory. Ini bisa subtitusi LPG ke batu bara dari dimethyl ether," ujarnya saat rapat koordinasi Kadin di Hotel Bidakara, Selasa (20/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diungkapkannya, konversi dari minyak ke LPG masih kurang pas, lantaran gasnya sendiri harus diimpor.

"Beberapa tahun lalu konversi kerosin (minyak tanah) ke gas. Nah sekarang kita dorong ke gas alam atau batu bara, karena LPG kan kita impor," terang Airlangga.

Menteri asal Partai Golkar ini sendiri menargetkan, sudah ada industri yang mulai memproduksi gas dimetyl ether paling lambat pada 2019 mendatang.

"Dimethyl ether bisa diproduksi di 2019, ini akan bisa subtitusi LPG. Nggak hanya di Bontang, tapi juga di Sumatera Selatan, karena di situ kan PT Bukit Asam punya sumber batu bara kalori rendah. Tapi sejak dulu progres-nya sedikit. Ini kan akan kurangi ketergantungan LPG pada gas rumah tangga," tutur Airlangga. (hns/hns)

Hide Ads