Cerita Warga Pelosok Papua, Beli Solar Rp 50.000/Hari Demi Listrik 5 Jam

Cerita Warga Pelosok Papua, Beli Solar Rp 50.000/Hari Demi Listrik 5 Jam

Michael Agustinus - detikFinance
Kamis, 27 Okt 2016 22:15 WIB
Foto: Istimewa
Deiyai - Suasana malam hari di Kabupaten Deiyai sangat berbeda dengan di Jawa atau wilayah lainnya di Indonesia yang telah mendapat pasokan listrik. Di kabupaten yang berada di pegunungan Papua ini, hanya segelintir rumah saja yang bercahaya di malam hari karena memiliki genset.

Tapi mulai hari ini, Deiyai segera berubah. Sebab, PLN sudah masuk dan melistriki Deiyai selama 24 jam per hari. PLN mengoperasikan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) berkapasitas 2 x 500 kVa atau 1 Megawatt (MW) guna menerangi Deiyai.

PLTD ini adalah aset milik Kabupaten Deiyai, tapi dioperasikan oleh PLN. Bahan bakar minyak (BBM) untuk PLTD akan diambil PLN dari Nabire yang dapat ditempuh dalam 8 jam perjalanan darat dari Deiyai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada hari pertama mengalirnya listrik, 150 rumah di Deiyai telah menjadi pelanggan PLN. Masih ada 500 rumah lagi yang menunggu sambungan listrik dari PLN.

Yoel, salah satu penduduk yang sudah menjadi pelanggan PLN, menuturkan sebelumnya ia terpaksa 'membakar' solar untuk menyalakan genset agar rumahnya terang di malam hari. Biasanya Yoel menyalakan genset pukul 17.00 WIT sampai 22.00 WIT.

Untuk listrik selama 5 jam per hari itu, diperlukan 5 liter solar. Solar yang dibeli dari pengecer di Deiyai harganya Rp 10.000 liter. Artinya, setiap malam Yoel menghabiskan Rp 50.000 atau Rp 1.500.000 per bulan hanya untuk listrik 5 jam per hari.

"Saya (sebelum ada listrik PLN) biasanya setiap malam menyalakan genset. Sehari 5 liter, belinya di pengecer dekat sini, harganya Rp 50.000," ujar Yoel saat disambangi detikFinance di rumahnya, Kamis (27/10/2016).

Sekarang dengan adanya listrik PLN, Yoel bisa mendapat listrik 24 jam dengan harga yang jauh lebih murah. Pria yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Deiyai ini pun gembira, anak-anaknya sekarang bisa belajar tekun dan menonton televisi di malam hari.

"Saya sungguh senang sekali. Ini pertama kalinya listrik PLN masuk ke Deiyai. Sekarang anak-anak bisa belajar sampai malam," dia menuturkan.

Simon, pengusaha hotel di Deiyai, juga merasa sangat terbantu oleh listrik dari PLN. Untuk mendapatkan listrik, hotelnya harus menyalakan genset sejak pukul 17.00 WIT hingga 03.00 WIT. Selama 12 jam itu, solar yang dihabiskan kira-kira 10 liter atau Rp 100.000 per hari.

"Sekarang dengan listrik dari PLN, ya bisa lebih murah," ujar Simon.

Direktur Bisnis Regional Maluku-Papua PLN, Haryanto WS, berharap mengalirnya listrik PLN ini membawa banyak manfaat bagi kehidupan warga Kabupaten Deiyai. Sebab, listrik adalah salah satu kunci untuk kemajuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Saya mohon maaf pada masyarakat Deiyai bahwa baru pada kesempatan ini PLN masuk ke Kabupaten Deiyai. Saya berharap dengan masuknya listrik ke Deiyai ini anak-anak bisa belajar lebih tekun, lebih lama, bisa menyerap lebih banyak pelajaran," tutur Haryanto.

"Masyarakat bisa lebih produktif, listrik bisa dipakai untuk menjahit, bisa buka usaha foto copy, toko-toko bisa buka lebih malam sehingga ekonomi tumbuh lebih cepat, informasi bisa diterima lebih baik," tutupnya. (hns/hns)

Hide Ads