Ada Listrik PLN, Anak-anak di Pedalaman Papua Bisa Belajar Sampai Malam

Ada Listrik PLN, Anak-anak di Pedalaman Papua Bisa Belajar Sampai Malam

Michael Agustinus - detikFinance
Kamis, 27 Okt 2016 22:45 WIB
Foto: Istimewa
Deiyai - Warga Kabupaten Deiyai sekarang bisa menikmati listrik 24 jam berkat masuknya PLN. Kabupaten berpenduduk sekitar 60.000 jiwa di pedalaman Papua ini sebelumnya tak berlistrik. Hanya beberapa rumah saja yang bercahaya di malam hari karena memiliki genset.

Di Deiyai, PLN mengoperasikan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) berkapasitas 2 x 500 kVa atau 1 Megawatt (MW). PLTD ini adalah aset milik Pemerintah Kabupaten Deiyai, tapi dioperasikan oleh PLN. Bahan bakar minyak (BBM) untuk PLTD akan diambil PLN dari Nabire yang dapat ditempuh dalam 8 jam perjalanan darat dari Deiyai.

Pada hari pertama mengalirnya listrik, 150 rumah di Deiyai telah menjadi pelanggan PLN. Masih ada 500 rumah lagi yang menunggu untuk mendapat sambungan listrik dari PLN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yoel, salah satu penduduk yang sudah menjadi pelanggan PLN, mengaku sangat gembira. Rumah Yoel sebelumnya menggunakan genset untuk penerangan di malam hari. Genset yang dinyalakan selama 5 jam per hari membutuhkan 5 liter solar. Total Rp 50.000 dihabiskannya setiap hari untuk menyalakan lampu sampai pukul 22.00 WIT.

Sekarang dengan listrik dari PLN, rumahnya bisa terang sampai pagi. Anak-anak Yoel yang berjumlah 7 orang dan masih sekolah semua pun bisa belajar dengan baik di malam hari.

"Saya sungguh senang sekali. Ini pertama kalinya listrik PLN masuk ke Deiyai. Sekarang anak-anak bisa belajar sampai malam," kata Yoel saat ditemui detikFinance di rumahnya, Kamis (27/10/2016).

Simon, pengusaha hotel di Deiyai, juga merasa sangat terbantu oleh listrik dari PLN. Untuk mendapatkan listrik, hotelnya harus menyalakan genset sejak pukul 17.00 WIT hingga 03.00 WIT. Selama 12 jam itu, solar yang dihabiskan kira-kira 10 liter atau Rp 100.000 per hari."Sekarang dengan listrik dari PLN, ya bisa lebih murah," ujar Simon.

Tak hanya rumah penduduk dan tempat usaha, tempat ibadah di Deiyai juga tertolong oleh listrik dari PLN. Kegiatan di Masjid As-Shidique sekarang bisa berlangsung lebih baik karena sudah berlangganan listrik dari PLN. Masjid ini sebelumnya menghabiskan Rp 800.000/bulan untuk penerangan antara jam 18.00 WIT sampai 23.00 WIT.

Sementara itu, Direktur Bisnis Regional Maluku-Papua PLN, Haryanto WS, berharap mengalirnya listrik PLN ini membawa banyak manfaat bagi kehidupan warga Kabupaten Deiyai. Sebab, listrik adalah salah satu kunci untuk kemajuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Saya mohon maaf pada masyarakat Deiyai bahwa baru pada kesempatan ini PLN masuk ke Kabupaten Deiyai. Saya berharap dengan msknya listrik ke Deiyai ini anak-anak bisa belajar lebih tekun, lebih lama, bisa menyerap lebih banyak pelajaran. Masyarakat bisa lebih produktif, listrik bisa dipakai untuk menjahit, bisa buka usaha fotocopy, toko-toko bisa buka lebih malam sehingga ekonomi tumbuh lebih cepat, informasi bisa diterima lebih baik," tutupnya. (hns/hns)

Hide Ads