Jonan Ingin Ubah Skema Proyek Kilang Bontang, Ini Respons Pertamina

Jonan Ingin Ubah Skema Proyek Kilang Bontang, Ini Respons Pertamina

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Jumat, 11 Nov 2016 16:23 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Menteri ESDM, Ignasius Jonan, ingin mempercepat pembangunan kilang minyak di Bontang, Kalimantan Timur. Caranya dengan mengubah skema proyek dari Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) alias Public Private Partnership (PPP) menjadi penugasan untuk PT Pertamina (Persero).

Lantas, bagaimana respons Pertamina terhadap rencana itu? Direktur Utama PT Pertamina, Dwi Soetjipto, menyatakan sejauh ini pihaknya masih mengikuti aturan pemerintah dengan menggunakan skema KPBU.

"Sejauh ini masih skemanya KPBU. Kita akan laksanakan sesuai yang diputuskan seperti skema yang ditetapkan, " ungkap Dwi Soetjipto di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (11/11/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau itu sudah menjadi keputusan KPBU, kita akan laksanakan sesuai yang diputuskan seperti skema yang ditetapkan," lanjut Dwi.

Dirinya juga mengatakan, bahwa dalam proyek tersebut Pertamina hanya berfungsi sebagai pengawas.

"Yang penting kita bisa kawal mana yang terbaik untuk proyek itu, untuk negara," tuturnya.

Proyek New Grass Root Refinery (GRR) Bontang berkapasitas produksi 300.000 barel per hari (bph). Proyek ini membutuhkan dana investasi kurang lebih sebesar US$ 12 miliar. Kalau ini menjadi penugasan Pertamina, BUMN perminyakan ini harus menyiapkan dana sekitar US$ 3-4 miliar hingga proyek selesai di 2022-2023. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads