Direktur Utama PLN Sofyan Basir menegaskan, proyek ini merupakan bagian dari fast track program (FTP) tahap I pada tahun 2009, sehingga berbeda dengan proyek 35.000 MW.
"Itu enam, tujuh, delapan tahun yang lalu," jelas Sofyan saat ditemui usai acara family gathering PLN di bilangan Senayan, Jakarta, Minggu (13/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin menekankan, yang selalu diramaikan urusan 34 proyek mangkrak. Itu proyek yang dulu lho ya, bukan 35.000 MW. Kalau proyek 35.000 MW, jalan terus seperti yang diharapkan. Dengan target 2019 tambahan listrik 26.000 MW. Yang 19.000 MW, sisanya 7.000 nya bisa disiapkan dari yang mangkrak-mangkrak," ujarnya saat ditemui dalam kesempatan yang sama.
PLN sendiri memutuskan akan melanjutkan 17 dari 34 proyek mangkrak tersebut, setelah mengevaluasinya. Jumlah kapasitas dari 17 proyek mangkrak tersebut sekitar 300-400 MW dengan jumlah investasi sekitar Rp 6 triliun.
"Nilai investasi 17 proyek mangkrak yang mau diambil, sekitar 300-400 MW, kira-kira Rp 6 triliunan," kata Sofyan menambahkan.
Seperti diketahui, ada 34 proyek pembangkit listrik diketahui mangkrak dalam kurun waktu 8 tahun terakhir. Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah Kan segera mengevaluasi proyek tersebut dan bila tidak ada peluang untuk dilanjutkan maka pemerintah akan menempuh jalur hukum bila diperlukan.
"Kalau saya lihat satu dua nggak bisa diteruskan karena sudah hancur, sudah karatan tinggal kepastian. Kalau ini memang tidak bisa diteruskan ya sudah, nanti saya bawa ke KPK," tegas Jokowi di depan para menteri saat rapat kabinet terbatas belum lama ini. (dna/dna)