Saat ini PGN memiliki 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan 5 Mobile Refueling Unit (MRU) yang memasok bahan bakar gas (BBG) untuk transportasi, mulai dari bajaj, taksi, hingga mobil-mobil pribadi.
10 SPBG milik PGN yang beroperasi, antara lain SPBG Ancol, SPBG Batam, SPBG Bogor, SPBG Klender, SPBG Lampung, SPBG Ngagel, SPBG Pondok Ungu, SPBG Purwakarta, SPBG Kantor Pusat PGN, SPBG Sukabumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjualan BBG di 10 SPBG dan 5 MRU ini mencapai 7,5 juta liter setara premium (lsp) setiap tahun. Selain itu, PGN juga menyuplai BBG sebesar 3 juta lsp ke SPBG Pertamina.
"Penjualan kita sekitar 7,5 juta lsp per tahun, ditambah kita suplai juga ke SPBG milik teman-teman kita Pertamina sekitar 3 juta lsp per bulan," kata Direktur Komersial PGN, Danny Praditya, saat ditemui di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Senin (13/3/2017).
Baca juga: PGN Ada di Seluruh Rantai Pengguna Gas Bumi
Jika dirata-rata, BBG dari PGN mampu mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) hingga 5 juta liter per bulan. "Kira-kira 4-5 juta liter per bulan," ujar Danny.
Sebagai informasi, PGN saat ini total telah memasok gas bumi ke 1.652 industri besar dan pembangkit listrik, 1.929 pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), dan 204.000 pelanggan rumah tangga.
Pelanggan PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua.
Sementara panjang pipa PGN saat ini mencapai lebih dari 7.200 km atau setara 80% infrastruktur pipa gas bumi hilir seluruh Indonesia. Populasi total infrastruktur Energi Baik ini juga mengelola lebih dari 70% pemanfaatan gas bumi di dalam negeri untuk semua sektor pengguna gas di Indonesia. (mca/hns)