Kapal tersebut telah tiba di Waai, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku pada hari Rabu (15/3/2017).
"Kapalnya sudah tiba 15 Maret kemarin. Sekarang MVPP lagi dipasang, akan disinkronkan," kata Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN, Haryanto WS, saat dihubungi detikFinance, Selasa (21/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"MVPP kita sinkronkan Kamis atau Jumat minggu ini, load test dulu. Tanggal antara 27-29 Maret ini bisa operasi penuh," kata Haryanto.
Dengan hadirnya MVPP tersebut, jumlah pasokan daya listrik pada Sistem Ambon dipastikan aman. Saat ini daya mampu sistem Ambon 61,2 MW dengan beban puncak mencapai 58,04 MW. Adanya tambahan daya 60 MW dari MVPP tersebut membuat Ambon memiliki cadangan daya sebesar 63,16 MW.
"Ini merupakan salah satu upaya kami untuk terus memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat Maluku, khususnya di Pulau Ambon. Diharapkan dengan adanya penambahan supply pasokan listrik melalui MVPP tersebut, dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat," ujarnya.
Haryanto menambahkan, kehadiran kapal listrik ini bukanlah solusi permanen untuk meningkatkan pasokan listrik di Ambon, hanya solusi temporer. PLN sedang membangun pembangkit-pembangkit baru untuk memperkuat keandalan listrik di Maluku.
Misalnya PLTP Tulehu berkapasitas 2 x 10 MW dan PLTMG Ambon Peaker berkapasitas 30 MW sebagai prioritas utama untuk keandalan Sistem Ambon.
Setelah sewa kapal listrik berakhir, PLN akan menggantinya dengan pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) dengan kapasitas yang sama. "Nanti kapal pergi harus diganti pada 2021 atau 2022," tutupnya. (mca/hns)