ESDM Pastikan Distribusi BBM dan Elpiji di Bali Aman

ESDM Pastikan Distribusi BBM dan Elpiji di Bali Aman

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Rabu, 29 Nov 2017 10:49 WIB
Erupsi Gunung Agung Foto: David Saut/detikcom
Jakarta - Pasca ditingkatkannya status aktivitas Gunung Agung menjadi awas pada Senin (27/11) pukul 06.00 WITA, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjamin pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Wilayah Bali dalam kondisi normal dan aman.

Demikian dikutip detikFinance dari keterangan tertulis Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Kebutuhan BBM wilayah Bali dipasok dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Manggis dan Sanggaran, sedangkan untuk kebutuhan LPG akan dipasok dari Depot LPG Manggis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data PT Pertamina (Persero), kebutuhan rata- rata harian premium di wilayah Bali adalah sebesar 579 kilo liter, Pertalite 1.163 kilo liter, Pertamax 846 kilo liter, Solar 516 kilo liter dan DEX series 51 kilo liter.

Untuk memenuhi kebutuhan rata-rata harian tersebut, stok BBM di TBBM Sanggaran untuk Premium adalah sebesar 3.749 kilo liter (ketahanan 9,3 hari), stok Solar 3.323 kilo loter (ketahanan 8,1 hari), Pertamax 4.236 kilo liter (ketahanan 6,9 hari), Pertalite 468 kilo liter (ketahanan 3,1 hari) dan DEX sebesar 562 kilo liter (ketahanan 30,4 hari).

Selanjutnya untuk TBBM Manggis, Premium memiliki stok 29.288 kilo liter untuk ketahanan 35,1 hari, Solar sebanyak 29.169 kilo liter dengan ketahanan 51,1 hari, Pertamax sebesar 12.966 kilo liter untuk ketahanan 16,8 hari, dan Pertalite 2.787 untuk ketahanan 2,9 hari.

Sementara untuk LPG di wilayah Bali, saat ini realisasi LPG 3 kg sebanyak 620.000 kg/ hari atau 206.685 tabung/hari dan realisasi LPG Non Subsidi 80.000 kg/hari. Sementara untuk stok Avtur di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Ngurah Rai adalah sebanyak 8.586 Kilo liter (ketahanan 3,3 hari).

Dalam keadaan darurat, PT Pertamina (Persero) juga telah melakukan antisipasi untuk dapat melakukan distribusi BBM ke konsumen dan lembaga penyalur, melalui pengalihan supply point dari Tanjung Wangi langsung ke konsumen/lembaga penyalur melalui mobil tangki via ferry. Sedangkan untuk produk Marine Fuel Oil (MFO) & Diesel Oil (IDO) dialihkan ke Surabaya dan Tanjungwangi.

Mengingat Depot LPG Manggis di Kabupaten Karangasem yang hanya berjarak 19 km juga menjadi salah satu area terdampak erupsi Gunung Agung, untuk penyaluran LPG, PT Pertamina telah menyiapkan skenario jalur alternatif pengambilan isi Bulk dari SPBBE ke depot LPG Manggis Wilayah Bali melalui empat jalur alternatif, yaitu:
1. Alternatif 1: Manggis-Kintamani-Singaraja
2. Alternatif 2: Manggis-Bedugul-Bedugul-Singaraja
3. Alternatif 3: Manggis-Pupuan-Singaraja
4. Alternatif 4: Manggis-Negara (Gilimanuk)-Singaraja

Sedangkan untuk pengambilan isi bulk LPG untuk SPPBE Bali wilayah Kabupaten Jembrana, Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Tabanan dialihkan ke terminal LPG Banyuwangi (Bosowa) melalui via darat menuju Pelabuhan Gilimanuk diangkut via kapal menuju pelabuhan Ketapang.

Untuk SPPBE Bali Wilayah Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Klungkung melalui via darat menuju pelabuhan Benoa dan diangkut dengan kapal langsung ke pelabuhan Ketapang. (dna/dna)

Hide Ads