Hore! Kini Warga Pulau Enggano Nikmati Harga BBM Seperti di Jawa

Hore! Kini Warga Pulau Enggano Nikmati Harga BBM Seperti di Jawa

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Jumat, 08 Des 2017 17:39 WIB
Foto: Dok. Kementerian ESDM
Bengkulu Utara - Penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga PT Pertamina (Persero) kini hadir di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak di Desa Malakoni, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.

Kehadiran SPBU Kompak bermanfaat bagi masyarakat di Pulau Enggano, salah satu pulau terluar di Indonesia, sehingga bisa menikmati harga BBM seperti di Jawa. Mereka yang sebelumnya harus membayar Rp 10.000 per liter untuk premium dan solar, kini hanya perlu membayar Rp 6.450 per liter untuk Premium dan Rp 5.150 per liter untuk Solar.

"Enggano jualannya hanya Premium, Solarnya sangat sedikit. Kalau dulu 5 solar 25 premium, 85% lah Premium," kata GM Pertamina MOR II Sumbagsel, Erwin Hiswanto di Bengkulu, Jumat (8/12/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengiriman Premium dan Solar ke Pulau Enggano dilakukan sebanyak 30 kilo liter (KL) setiap bulannya. Angka ini mempertimbangkan kebutuhan konsumsi BBM masyarakat Pulau Enggano sebelumnya.


Erwin menambahkan, pengiriman BBM dilakukan dengan mobil tangki yang diangkut oleh kapal ke Pulau Enggano. Kapal tersebut juga hanya diperbolehkan mengangkut mobil tangki BBM tanpa penumpang lain.

"Kendalanya pengiriman BBM enggak bisa setiap saat karena kapal penumpang. Pengiriman BBM harus khusus berisi mobil tangki BBM," ujar Erwin.


Hingga akhir 2017, ditargetkan akan dioperasikan 59 titik lembaga penyalur BBM Satu Harga. Pemerintah terus berupaya agar semua wilayah di Indonesia dapat menikmati BBM dengan harga yang sama. Hingga akhir tahun 2019, BBM Satu Harga akan menjangkau 166 lokasi. Target 2018 adalah 52 lokasi dan target 2019 adalah 46 lokasi.

Program BBM Satu Harga merupakan upaya Presiden Joko Widodo dalam memberikan keadilan bagi masyarakat Indonesia yang berada di wilayah terpencil, terluar dan terjauh (3T), dimana harga BBM relatif lebih tinggi dibandingkan wilayah Jawa atau perkotaan, karena tidak ada lembaga penyalur resmi di wilayah tersebut. (ara/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads