Resmikan Pembangkit di Nabire, Jokowi: Desa di Papua Harus Terang

Resmikan Pembangkit di Nabire, Jokowi: Desa di Papua Harus Terang

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Rabu, 20 Des 2017 16:10 WIB
Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance
Nabire - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan dua Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dengan total kapasitas 70 MW, yang terletak di Jayapura dan Nabire, serta Pemasangan listrik ke 74 desa di Papua dengan total investasi Rp 1,34 triliun. Peresmian ini dilaksanakan di PLTMG Nabire, Kabupaten Nabire, Papua, Rabu (20/12/2017)

Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 16.10 WIT dengan mengenakan kemeja khas putihnya. Ia datang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Hadir juga di sana Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Menteri Badan Usaha MIlik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Dirut PLN Sofyan Basir.

Dalam peresmian itu, Jokowi bercerita pengalamannya pada malam hari sebelum ke acara peresmian. Saat menginap di salah satu hotel di wilayah Sorong, Papua, listrik di hotel yang ditinggalinya itu tiga kali mati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Tadi malam saya menginap di Kota Sorong, di hotel mati lampu tiga kali. Malam ini saya mau menginap lagi, nginap di Nabire, saya mau cek mati lampu enggak nanti malam. Tapi kita patut bersyukur sekarang dan sampai saat ini, hanya kurang, di desa yang belum ada listriknya itu 3.000 secara nasional. Tapi yang paling banyak itu di tanah Papua ada 2.000 desa," cerita Jokowi disambut tepukan dari pengunjung.

Resmikan Pembangkit di Nabire, Jokowi: Desa di Papua Harus TerangPresiden Jokowi resmikan pembangkit listrik di NabireFoto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance

Jokowi sendiri telah memerintahkan Menteri ESDM Igansius Jonan, dan PLN untuk bisa menerangi seluruh desa di Papua pada 2018 mendatang. Dia ingin agar Jonan dan PLN terus berupaya untuk menerangi desa-desa terpencil seperti di wilayah Papua untuk bisa memberikan energi yang berkeadilan untuk masyarakat.

"Saya sudah perintahkan Menteri ESDM dibantu PLN, tahun depan semua desa harus terang benderang. Memang tidak mudah mengerjakan namanya listrik di Papua, medan sangat berat. Bergunung-gunung, kalau mau bawa tiang listrik saja harus nyebur, lalu digotong ke atas bukit oleh orang-orang," kata Jokowi.

"Artinya medannya sangat berat, tapi seberat apapun medan harus bisa kita taklukan dan desa-desa di Papua terang benderang," tambah Jokowi kembali disambut tepukan warga.


Jokowi berharap, dengan diresmikannya proyek PLTMG di Nabire dan Jayapura ini, seluruh desa bisa terang terang benderang, dan Papua tidak lagi kekurangan listrik seperti sebelumnya. Sebab, listrik merupakan kebutuhan energi masyarakat untuk bisa bergerak lebih maju, termasuk untuk perekonomian.

"Dengan beroperasinya pembangkit listrik gas di Nabire dan Jayapura kebutuhan listrik di Papua bisa kita penuhi. Dan dengan berucap bismillah saya resmikan PLTM di nabire 20 MW dan PLTM 50 MW di Jayapura," tutup Jokowi sambil menekan sirine bersama para menteri yang hadir.

Presiden Jokowi resmikan pembangkit listrik di NabirePresiden Jokowi resmikan pembangkit listrik di Nabire Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance

Sebagai informasi, nilai investasi 2 PLTMG dan program listrik desa di Papua sebesar Rp 1,346 triliun. Investasi dua PLTMG senilai Rp 1,214 triliun, rinciannya Rp 786 miliar untuk PLTMG Jayapura, dan Rp 428 miliar untuk PLTMG Nabire.

Sedangkan untuk Listrik Desa, nilai investasinya Rp 150 miliar. Dana itu untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), dan Grid. Pada tahun 2017, Pemerintah telah menyelesaikan pembangunan dua pembangkit sebesar 70 MW di Provinsi Papua, yaitu Jayapura 50 MW dan Nabire 20 MW.


Tahun 2018 akan diselesaikan 115 MW di Provinsi Papua, Merauke 40 MW, Biak 15 MW, Serui 10 MW, Timika 10 MW, Jayapura 40 MW, dan 80 MW di Provinsi Papua Barat, Manokwari 20 MW, Raja Ampat 10 MW, Sorong 30 MW, Fakfak 10 MW, Kaimana 10 MW. Sedangkan untuk Listrik Desa ada 191 desa yang terlistriki pada tahun 2017. Direncanakan pada tahun 2018 sebanyak 255 desa akan terlistriki oleh PLN.

Kebutuhan listrik untuk pemasangan baru dan penambahan daya untuk pelanggan PLN juga dapat tercukupi. Dengan masuknya listrik dari PLTMG MPP Jayapura sebesar 50 MW, sistem kelistrikan Jayapura dapat menyuplai sebesar 205 MW. Sementara itu, masuknya listrik dari PLTMG MPP Nabire sebesar 20 MW, maka sistem kelistirkan Nabire dapat menyuplai sebesar 42 MW.

Pembangunan listrik pedesaan merupakan salah satu Program Strategis Pemerintah untuk meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) dan Rasio Desa Berlistrik. Khusus, untuk penyusunan Roadmap Papua terang mengacu pada data Potensi Desa (PODES) yang diterima dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) dan bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Berdasarkan data PODES tersebut jumlah desa di Provinsi Papua dan Papua Barat yang belum berlistrik pada tahun 2016 sebanyak 2.376 desa. Dari 2.376 desa tersebut, 1.941 desa akan dilistriki secara pra elektrifikasi oleh Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan (EBTKE) menggunakan program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), sehingga desa yang harus dilistriki PLN sampai dengan tahun 2018 sebanyak 435 desa. (hns/hns)

Hide Ads