Ini Deretan Proyek Kebun Angin yang Dibangun di RI

Ini Deretan Proyek Kebun Angin yang Dibangun di RI

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Senin, 26 Feb 2018 11:14 WIB
Foto: Pool/PLTB Sidrap
Jakarta - Potensi tenaga angin yang dapat digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) diperkirakan mencapai 60,6 Giga Watt (GW). Tercatat provinsi dengan potensi besar energi bayu ini adalah Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 10.188 MW, Jawa Timur sebesar 7.907 MW, Jawa Barat sebesar 7.036 MW, Jawa Tengah 5.213 MW) dan Sulawesi Selatan 4.193 MW.

Potensi ini pun dicermati dengan dibangunnya sejumlah PLTB atau kebun angin di Sidrap, Jeneponto, hingga di Tanah Laut di Kalimantan Selatan. Langkah ini dilakukan untuk menciptakan energi berkeadilan di seluruh wilayah Indonesia.

Berdasarkan catatan detikFinance, PLTB Sidrap dengan kapasitas 75 MW ditargetkan beroperasi awal tahun ini. Pembangkit yang berada di area perbukitan Desa Mattirosari dan Lainungan, Kecamatan Watangpulu, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan ini menjadi pembangkit komersial skala besar pertama di Indonesia yang memanfaatkan energi angin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Proyek yang dikerjakan oleh PT UPC Sidrap Bayu Energi sejak April 2016 lalu ini membutuhkan investasi senilai US$ 150 juta. Apabila sudah beroperasi, PLTB Sidrap dapat mengalirkan listrik ke sekitar 80.000 rumah tangga pelanggan 900 VA. Sedang dipersiapkan juga rencana ekspansi PLTB Sidrap Tahap II, dengan kapasitas 50 MW. Harga jual ke PLN nantinya diharapkan dapat lebih murah, di bawah US$ 7 sen/kWh.

PLTB Sidrap tahap II dengan kapasitas 50 MW juga akan dibangun oleh PT UPC Sidrap Bayu Energi. Harga jual listrik dari pembangkit ini disepakati sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 50 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik, yaitu dibawah 85% dari Biaya Pokok Penyediaan Pembangkitan (BPP) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) yang sebesar 8,10 cent US$ per kWh. PT PLN (Persero) akan menyiapkan kajian teknis terkait implementasi PLTB Sidrap II terhadap sistem jaringan PLN.

Ini Deretan Kebun Angin yang Dibangun di RIFoto: Pool/PLTB Sidrap

Selanjutnya, PLTB Tolo-I di Desa Lengke-lengkese, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan 72 MW. Pembangunan kebun angin US$ 160,7 juta ini sudah mencapai 65% dan memasuki tahap pemasangan tower dan turbin.

Nantinya, pembangkit berbasis angin tersebut akan terkoneksi dengan jaringan transmisi sebesar 150 kV. Sebanyak 4 dari 10 tower transmisi 150 kV telah selesai dibangun, yang akan terinterkoneksi melalui Gardu Induk Jeneponto. Sedangkan control dan service building masih dalam proses pengerjaan.


PLTB Tolo-I dihasilkan dari kecepatan angin sebesar 6 m/s yang merupakan potensi angin cukup besar untuk dikembangkan secara komersial. Penandatangan jual beli atau Power Purchase Agreement (PPA) diteken oleh PT PLN (Persero) bersama PT Energi Bayu Jeneponto sejak tanggal 14 November 2016 dengan harga jual listrik US$ 10,89 cent/kWh.

Berdasarkan PPA tersebut, proyek akan selesai dan Commercial Operation Date (COD) pada 14 November 2019. Hadirnya PLTB Tolo-I Jeneponto akan melengkapi keberadaan PLTB Sidrap untuk meningkatkan kontribusi energi berbasis angin di Indonesia, di samping semakin meningkatkan kehandalan kelistrikan di Sulawesi Selatan, yang saat ini rasio elektrifikasinya telah mencapai 99,12%.

Ini Deretan Kebun Angin yang Dibangun di RIFoto: dok. Kementerian ESDM

Kemudian, PLTB Tanah Laut di Kalimantan Selatan juga akan melengkapi deretan PLTB yang akan beroperasi di Indonesia. Pengembang PLTB Tanah Laut adalah konsorsium Pace Energy pte. Ltd & PT Juvisk Tri Swarna.

PLTB Tanah Laut, dengan nilai investasi sebesar US$ 153 juta, ditargetkan COD pada tahun 2021. PLTB ini akan dibangun dalam tiga tahap, dengan tahap I sebesar 70 MW, tahap II sebesar 20 MW dan tahap ketiga berkapasitas 60 MW. Dukungan kuat dan izin lokasi juga ditunjukkan oleh Bupati Tanah Laut untuk pengembangan PLTB ini. (ara/zlf)

Hide Ads