Arcandra Beberkan Harga Listrik dari Nuklir yang Tak Murah

Arcandra Beberkan Harga Listrik dari Nuklir yang Tak Murah

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 19 Apr 2018 11:45 WIB
Foto: Dok. Kementerian ESDM
Jakarta - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menyatakan selama ini ada persepsi yang keliru mengenai energi murah. Menurutnya banyak yang berpendapat kalau pembangkit listrik tenaga nuklir bisa menjadi solusi energi murah, padahal menurutnya tidak demikian.

"Untuk energi mix (bauran energi), banyak yang mengatakan mari nuklir. Coba lihat mana yang lebih murah nuklir atau renewable energy (energi baru terbarukan/EBT)," katanya dalam Seminar Series Energi Policy "Distruption Approach to Improve Friendly Investment Climate di Bimasena, Jakarta Selatan, Kamis (19/4/2018).


Arcandra mengatakan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik dari pembangkit listrik tenaga nuklir berada di kisaran US$ 6-7 sen per kWh. Padahal kondisi di lapangan bisa dua kali lipat dari itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagian mungkin salah persepsi nuklir bisa di US$ 6-7 sen per kWh, tidak. Nuklir power plant itu bisa US$ 14 sen per kWh. Ini data di lapangan. Belum lagi kita punya challenge di nuklirnya," lanjutnya.


Terkait EBT, lanjut Arcandra bahwa pemerintah berkomitmen mendorong pemanfaatannya, tapi ini juga masih menjadi tantangan bagaimana agar BPP listrik dari EBT bisa terjangkau buat masyarakat.

"Pemerintah commit terhadap renewable energy. Tapi harus ada strateginya. Nah strategi ini yang sedang kita jalankan. Bagaimana caranya renewable energy tidak naikkan BPP kita," jelas Arcandra. (ara/ara)

Hide Ads