Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu mengatakan, dalam proses akuisisi mesti dihindarkan kepentingan politik.
"Hindarkan politik masuk, betul-betul B to B, dan perundingannya orang profesional," kata dia kepada detikFinance di Jakarta, Kamis (17/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saksikan juga video 'Divestasi Saham Freeport Dituduh Pencitraan, Jokowi Buka Suara':
Dia mengatakan, pemerintah sebaiknya hanya memberikan indikator apa saja yang mesti dicapai dalam akuisisi. Selebihnya, badan usaha yang ditunjuk bekerja mencapai indikator itu.
"Jadi orang netral berunding, pemerintah memberikan indikator yang harus dicapai, ketika teknis pelaksanaan jangan pemerintah ikut-ikutan apalagi politik," ungkapnya.
Sementara, dia mengatakan, dalam akuisisi Freeport ada sejumlah indikator yang mesti dicapai untuk disebut sukses. Salah satunya, dalam akuisisi operasional PTFI tidak boleh berhenti.
"Kebijakan itu penting indikator yang harus dicapai bahwa tambang di Freeport tak boleh berhenti beroperasi. Itu indikator utama, karena sekali berhenti operasi maka akan meningkatkan semua cost," kata dia.
Kemudian, dia mengatakan, pengelolaan tambang terus dijalankan dengan baik. "Kedua pengelolaan workable dapat dilaksanakan. Jadi bukan idealisme bahasanya bangku kuliah," tutupnya.