Soal Divestasi Saham, Bos Freeport: Nego 1,5 Tahun, Melelahkan

Soal Divestasi Saham, Bos Freeport: Nego 1,5 Tahun, Melelahkan

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 25 Jul 2018 16:06 WIB
Direktur Eksekutif PT Freeport Indonesia Tony Wenas/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Negosiasi panjang antara pemerintah dengan Freeport McMoRan untuk divestasi 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI) telah berakhir. Penandatangan Head of Agreement (HoA) pada Kamis (12/7/2018) menandakan kedua belah pihak mencapai kesepakatan.

Proses negosiasi antara pemerintah dan Freeport berlangsung cukup lama dan berjalan alot. Pihak Freeport mengaku lelah dengan proses negosiasi tersebut.


"Kalau soal capek, ya memang letih juga. Sudah cukup lama kami melakukan negosiasi selama 1,5 tahun, cukup intens dengan berbagai macam hal. Tentu sangat melelahkan, saya yakin timnya pemerintah dan Inalum juga lelah," ujar Direktur Eksekutif PTFI, Tony Wenas saat berbincang dengan detikFinance, Rabu (25/7/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski lelah, Tony menilai kesepakatan divestasi cukup memuaskan semua pihak. Di sisi lain Freeport akan mendapatkan izin operasi untuk PTFI di Papua sebanyak 2x10 tahun atau sampai 2041.


Selain itu dalam persyaratan pemberian IUPK itu, pemerintah juga berjanji akan memberikan stabilitas hukum dan perpajakan. D PTFI juga memiliki kewajiban untuk membangun smelter.

Untuk negara, menurutnya akan menguntungkan lantaran akan mendapatkan keuntungan lebih besar dari hasil tambang Grasberg. Menurut Tonny cadangan tambang di Mimika masih sangat besar yakni 38 miliar pound untuk tembaga dan 38 juta ounce untuk cadangan emas.


"Ini juga harapannya baik untuk masyarakat, khususnya untuk masyarakat Papua. Jangan lupa pemerintah provinsi juga dapat saham. Jadi ini hasilnya baik, walaupun letih tapi kalau hasilnya baik saya senang, malah letihnya jadi hilang," kata Tony. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads