Soal Blok Rokan, Jonan: Tawaran Chevron Tak Ada Setengah Pertamina

Soal Blok Rokan, Jonan: Tawaran Chevron Tak Ada Setengah Pertamina

Selfie Miftahul Jannah, Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 01 Agu 2018 20:29 WIB
Foto: Kiagoos Auliansyah/Infografis
Jakarta - PT Pertamina (Persero) menawarkan signature bonus atau bonus tanda tangan yang diberikan ke pemerintah sebesar Rp 11,3 triliun untuk mengelola bolok Rokan.

Bonus tanda tangan adalah bonus yang diserahkan sebelum penandatanganan kontrak. Tujuannya, untuk menunjukkan perusahaan yang menang lelang itu bonafide dan bersungguh-sungguh.

Berapa yang ditawarkan Cehvron?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anda tanya Chevron tawarnya berapa? Ini secara etis mungkin nggak baik kalau menang saya umumkan bisa saja tanya Chevron dia nawarkan berapa, yang dokumen yang dikelola oleh Wamen yang dilaporkan ke saya jauh di bawah itu (Rp 11 triliun). Jauh di bawah itu," kata Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan dalam acara Blak-blakan, di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (31/7/2018).

Secara singkat Jonan menyebut, besaran bonus yang ditawarkan Chevron tak sampai separuh dari penawaran Pertamina.

"Nggak sampai setengahnya," tambah Jonan.



Terpisah, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, besarnya angka signature bonus diperlukan untuk membuktikan perusahaan yang bersangkutan punya permodalan yang cukup. Mengingat, Blok Rokan masih menyimpan potensi yang besar terkait cadangan minyak.

"Karena Rokan itu masih punya 1,2 miliar barel, bisa diambil, atau bisa lebih nanti tambah dengan teknologi untuk 25 tahun ke depan. Itu jadi suatu aset," jelasnya.



Luhut pun tak takut langkah pemerintah ini bakal membuat Amerika Serikat (AS) melakukan balasan atas pengambilalihan Blok Rokan yang sebelumnya dikelola Chevron, perusahaan asal AS.

"Takut diapa-apain gitu, nggak dong, harus profesional dong," tambahnya. (dna/dna)

Hide Ads