Dari pantauan detikFinance, Jumat (31/8/2018), perluasan bahan bakar nabati (BBN) ini dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Lalu, hadir pula Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial, Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Rida Mulyana, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.
Pada peresmian ini, Darmin Nasution bergegas mendekati truk dan bus yang telah terparkir di lapangan usai memberikan sambutan. Setelah itu, Darmin dan Rini mengambil selang bensin. Lalu, mengarahkan selang tersebut ke tangki bensin bus. Selang ini menyalurkan B20 yang berasal dari truk Pertamina yang juga ada di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Darmin dan Rini tak terlihat khawatir mengisi bensin di tangki bus. Bahkan, setelah mengisi B20 ke tangki bus, para menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini berganti mengisi tangki truk.
Lebih lanjut, Darmin mengatakan, dengan pemanfaatan B20 semua sektor maka banyak devisa yang bisa dihemat. Sebab, impor untuk minyak berkurang.
"Pada sore hari ini kita meresmikan, berlakunya mulai besok B20 dengan demikian kita akan bisa menghemat devisa, kira-kira US$ 2-3 miliar sampai akhir tahun," kata dia di lokasi, Jakarta Pusat, Jumat (31/8/2018).
Lalu, dengan kebijakan ini maka harga sawit akan meningkat karena dipakai untuk B20.
"Selain hemat solar, itu sekaligus mengurangi penumpukan stok, saya tadi sampaikan kita perkirakan harga bergerak naik," tutupnya. (ara/ara)