Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana menerangkan, terdapat perusahaan tambang yang sudah berinisiatif menerapkan bahan bakar nabati ini untuk alat berat. Hingga saat ini, penggunaan bahan bakar ini tidak menimbulkan masalah.
Bukan hanya alat berat, bahan bakar nabati ini juga tidak menimbulkan masalah untuk operasional kereta api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Wajib Biodiesel 20% Berlaku Besok |
"Kan bisa ditanya ke Adaro pengalaman selama ini. Saya apresiasi yang tambang non-PSO mereka belum mandatori mereka mau menerapkan B15, Komatsu manufacturing Jepang compliance sudah dimungkinkan, nggak masalah. Kaya kereta api katanya B7, kita coba B20 normal-normal saja tuh. Sampai kesimpulan akhir belum ada, tapi kesimpulan awal nggak ada perubahan," jelas Rida kepada detikFinance Jakarta, Jumat (31/8/2018).
Dia melanjutkan, B20 ini aman untuk mesin sepanjang pengolahannya sesuai standar yang diterapkan. Pemerintah, kata dia, juga akan mengawasi pengolahan B20 tersebut.
"Aman, sepanjang mereka kualitasnya, mereka melakukan blending SOP yang kita keluarkan, bagaimana storingnya, kalau standar nggak masalah, buktinya kereta api nggak masalah," terang Rida.
Rida menambahkan pemerintah tidak akan mengeluarkan kebijakan yang merugikan masyarakat. Dia menekankan, kebijakan yang diambil merupakan kebijakan terbaik.
"Kebijakan pemerintah nggak merugikan, nyari yang paling terbaik," tutupnya.
Saksikan juga video 'Pertamax Naik Rp 600, Warga Keberatan':
(hns/hns)