Selain Arcandra, hadir pula Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana, serta Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto.
Mereka tiba di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa (18/9/2018) sekitar pukul 16.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sore ini pun rapat lagi di Menko untuk meyakinkan ini (B20) jalan sesuai harapan," katanya di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (18/9/2018).
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku pemerintah bakal menutup defisit neraca perdagangan yang disumbang oleh impor (migas) dengan penerapan program mandatori B20.
Menurut dia, penerapan B20 akan memberi jawaban apakah defisit neraca perdagangan yang sudah terjadi belakangan ini menjadi anomali atau sebuah tren yang baru.
"Oleh karena itu nanti untuk pelaksanaan B20 dan juga adanya kenaikan impor kemarin dari migas terutama pada bulan sebelum diberlakukannya B20 kita akan lihat apakah itu suatu tren ataukah anomali. Sehingga kita juga bisa melihat," jelas dia di DPR RI, Jakarta, Senin (17/8/2018). (hns/hns)











































