"Finlandia di antara tarif listrik termurah di Eropa," kata Jonan saat menyambut Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pembangunan Finlandia Anne Mari Virolainen di kantornya, Selasa (9/10/2018).
Dalam pertemuan itu Jonan mengatakan Indonesia mendorong bauran energi sebanyak 23%, dan banyak orang bertanya padanya apakah target tersebut dapat terpenuhi. Menurut Jonan pemerintah berupaya mencapi target tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana menuturkan, murahnya listrik Finlandia menunjukan jika teknologi yang digunakan juga murah. Pemerintah berharap, teknologi itu bisa dibawa ke Indonesia.
"Listriknya dengan harga yang murah, itu kan artinya datang dari teknologi yang murah juga. Jadi itu yang kemudian seperti yang diharapkan Pak Menteri tadi, bisa dibawa ke Indonesia. Apa saja energinya, ya yang sustainable, yang berkelanjutan," jelasnya.
Rida menuturkan, Finlandia sendiri memiliki keunggulan dalam mengembangkan pembangkit listrik biomassa.
"Mereka kuat di biomassa, termasuk yang di mix. Itu sebenarnya sudah diterapkan di beberapa negara juga, dan kuncinya di boiler. Dan mereka punya boiler yang bisa kalau disebutnya multifuel lah, bisa dimasukkan dalam satu fuel, berapa persentasenya ya tergantung yang kita inginkan," Rida.
"Mereka dari sampah hutan, kayu, cabang, ranting, dimasukkan ke situ sebagai campuran dari batubara. Nah yang tadi mereka sampaikan, itu sampai ada yang 70% biomassanya," paparnya.
Tonton juga 'Pasang Rooftop Solar Panel Kalau Mau Tagihan Listrik Turun':
(hns/hns)