Bahan Bakar Kereta Api Pakai B20, Apa Hasilnya?

Bahan Bakar Kereta Api Pakai B20, Apa Hasilnya?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 20 Des 2018 13:43 WIB
Ilustrasi/Foto: Adian Fanani/detikTravel
Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan instansi lain telah melakukan uji coba biodiesel 20% atau B20 pada kereta api. Uji coba dilakukan selama 6 bulan dari Februari hingga Agustus 2018.

Lantas apa hasilnya?

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana menerangkan, ujicoba ini dilakukan pada 2 unit lokomotif CC205 (PRL/EMD) dan 2 lokomotif CC206 (GE) yang digunakan untuk menarik kereta batu bara dengan rute Tanjung Enim-Tiga Gajah-Tarahan yang berjarak kurang lebih 800 km.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menerangkan, dari hasil uji tersebut, bahan bakar B20 sesuai spesifikasi standar yang ditentukan oleh pabrikan lokomotif.

"Saya sendiri tidak kaget, sudah diduga, saat menggunakan engine transportasi darat itu juga nggak masalah, logikanya dengan kereta api rasa-rasanya lebih bisa diterima, dengan berbagai metode dan cara memuaskan," kata dia di kantornya, Jakarta, Kamis (20/12/2018).



Uji coba ini melibatkan berbagai instansi lembaga, yakni Kementerian Perhubungan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, PT KAI (Persero), BPDPKS, BPPT, ITB, PT Pertamina (Persero), Aprobi, GE, dan lain-lain.

Untuk konsumsinya, lokomotif PRL/EMD lebih banyak menggunakan bahan bakar sebanyak 2,5% dibanding menggunakan B0. Sementara, untuk lokomotif GE menggunakan bahan bakar lebih banyak 1,1% dibanding B0.

Selanjutnya, bahan bakar B20 lebih ramah lingkungan. Hasil uji gas buang PRL/EMD untuk parameter NOx lebih rendah 10% dibanding B0. Lalu, untuk CO lebih rendah 10% dibanding B0.

Lalu, untuk lokomotif GE kadar CO-nya lebih rendah 10% dibanding B0.

"Saya atas nama pemerintah, Kementerian ESDM mengucapkan terimakasih pada tim," tutupnya.

(eds/eds)

Hide Ads