Sebab, defisit migas menjadi penyebab tekornya neraca perdagangan di sepanjang 2018. Selain itu, impor juga harus dikurangi.
"Hari ini banyak publikasi mengenai neraca perdagangan kita defisit, karena itu tidak ada cara lain, impor migas terlalu besar, ekspor kita tinggi tapi tidak selebar impor," ujar JK dalam acara kuliah umum wakil presiden di Mandarin Oriental, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Dengan kondisi pertumbuhan ekspor yang masih kalah tinggi dengan pertumbuhan impor, maka salah satu cara adalah meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri.
"Artinya kita harus meningkatkan kapasitas kita dalam energi, dan mengurangi impornya. Ini memperbaiki neraca perdagangan agar tidak terjadi defisit," ujar dia.
Selain itu, kata JK, pemerintah dan dunia usaha juga harus meningkatkan nilai tambah dari setiap produk yang dihasilkan, serta adanya stabilitas politik. (fdl/fdl)