PT Perusahaan Gas Indonesia Tbk (PGN) menyatakan siap untuk membantu menyediakan jaringan gas di ibu kota baru nantinya. Sebab bahan bakar gas dinilai jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar minyak (BBM).
"Gas memang ada emisinya, tapi kalau dibandingkan dengan BBM dan batu bara, emisinya jauh lebih kecil," kata Direktur Utama PGN Gigih Prakoso dalam acara Ngopi BUMN di SG8 Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk ibu kota baru sendiri, Gigih menegaskan bahwa PGN siap untuk memasok kebutuhan gas baik untuk rumah tangga maupun kebutuhan bahan bakar kendaraan. Sebab sumber gas di pulau Kalimantan sendiri cukup banyak.
"Kita siap karena kalau rencana dipindahkan ke Kalimantan, sebenarnya sumber gasnya cukup banyak di kawasan Kalimantan Timur. Kita mungkin nanti melakukan perencanaan membangun pipa menuju ke Kalsel, Kalbar, atau Kalteng," tambahnya.
Berdasarkan data BPH Migas cadangan gas di Kalimantan terbilang besar. Region V Kalimantan adalah terbesar ketiga sebagai pemilik cadangan gas bumi konvensional Indonesia. Berdasarkan Neraca Gas Bumi Indonesia 2018-2027, wilayah tersebut punya cadangan 15,35 triliun standard cubic feet (TSCF).
"Bisa saja Kalimantan jadi green energy karena source-nya besar. Selain di Kaltim, Kaltara juga banyak gas. Dari dua daerah ini kan bisa disalurkan," ujar Gigih.
(das/ara)