"Penyaluran energi listrik di Paiton Jawa Timur ke Bali, yang rencananya disalurkan melalui kabel di atas saya minta harus disalurkan melalui kabel bawah laut," kata Koster dalam sambutan satu tahun kepemimpinannya di Ksirnawa Art Center, Denpasar, Bali, Kamis (5/9/2019).
Koster mengatakan kabel dari Pulau Jawa itu begitu memasuki wilayah Bali bakal melalui bawah laut. Dia mengatakan rencana ini sudah disetujui oleh Jonan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi nanti kabelnya dari Paiton ke Bali hanya sampai Banyuwangi di atas laut, begitu masuk ke Bali di bawah laut biar tidak merusak lingkungan. Ini sudah menjadi kesepakatan dengan Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral," jelasnya.
Sebelumnya, Pemprov Bali dengan Kementerian ESDM telah menyepakati untuk kerja sama pembangunan pembangkit listrik energi baru terbarukan. Salah satu poinnya dengan pembangunan JBC ini bakal diperoleh bauran energi dari Jawa ke Bali sebesar 400 MW.
Saat ini daya mampu Bali sekitar 1.300 MW. Dengan adanya JBC ini, akan diperoleh manfaat cadangan bersama sistem Jawa-Bali bauran energi dan skala keekonomian serta biaya pokok penyediaan (BPP) tenaga listrik yang rendah karena dapat menggunakan PLTU Ultra Super Critical di Jawa dan transmisi JBC 500 kV.
"Daya mampu Bali saat ini sekitar 1.300 MW sampai tahun 2025 kita perkirakan tambah jadi 2.000 MW. Saran saya dua saja, pertama, tambahannya itu kan 700 MW, jadi 350 MW dibangun di provinsi Bali, dan 350 MW lagi dipasok dari Pulau Jawa, dengan Jawa Bali Connection yang 500 kV. Harapan saya, 350 MW yang dibangun di Bali ini seluruhnya dari energi baru dan terbarukan (EBT)," ujar Jonan usai menyaksikan saat MoU Bali dengan PLN soal penguatan ketenagalistrikan dengan pemanfaatan energi bersih di Wiswa Sabha Kantor Gubernur, Jl Basuki Rahmat, Denpasar, Bali, Rabu (21/8).
(ams/hns)