Pembangunan tiga PLTBm juga menggunakan skema pendanaan inovatif dengan melibatkan pemerintah pusat dan mitra pembangunan, pemerintah daerah, perusahaan swasta, dan masyarakat setempat.
Ia berharap, PLTBm dapat berdampak positif berkelanjutan untuk peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.
"Saya berharap PLTBm ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan dan mewujudkan kemakmuran Mentawai sebagaimana nama perusahaan yang akan mengelola PLTBm ini, yaitu Perusahaan Daerah "Kemakmuran Mentawai". Saya percaya, nantinya akan banyak pihak yang belajar dari skema ini, misalnya proyek Global Green GrowthInstitute di Ponu, NusaTenggaraTimur, dengan kapasitas yang jauh lebih besar yaitu sekitar 5.000 kW," terang Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PLTBm ini telah lama dinantikan oleh masyarakat Mentawai," kata Wiluyo.
Dengan adanya 3 unit PLTBm tersebut, PLN juga mendapatkan pelanggan baru serta menurunkan biaya pokok produksi PLN di Kabupaten Mentawai dengan mengalihkan aliran listrik dari PLTG.
Untuk 3 unit PLTBm itu, katanya, ada 1.233 pelanggan yang teraliri listrik dengan rincian Saliguma sebanyak 250 kilowatt, Madobag 300 Kilowatt dan Matotonan 150 kilowatt dengan total keseluruhan 700 kilowatt
"Dengan masuknya 3 unit PLTBm, hal itu meningkatkan nilai elektrifikasi untuk mentawai dari awalnya 46 persen menjadi 51 persen," tambah Wiluyo.
Meski sudah teraliri listrik, namun PLTBm ini baru mampu memberikan kebutuhan listrik pada masyarakat selama 12 jam saja. Diharapkan, kedepan seluruh unit PLTBm itu akan digabungkan sehingga tercipta interkoneksi listrik
(hns/hns)