Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan bahwa perkembangan proyek tersebut akan diketahui akhir tahun ini.
"IDD diharapkan informasinya nanti diharapkan di akhir tahun ini," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (14/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kontrak Migas Selat Panjang Rp 1 T Diteken |
Ada kabar pula akan ada perubahan dalam konsorsium proyek tersebut. Konsorsium dikabarkan sedang mencari mitra untuk mengerjakan proyek tahap II. Dwi tak mau berbicara banyak soal itu. Yang jelas kejelasan perkembangan proyek akan diketahui pada akhir tahun ini.
"Ya nanti pasti mereka (konsorsium) akan melaporkan ke kita," tambahnya.
Seperti diberitakan CNBC Indonesia, Proyek migas laut dalam RI dengan nilai investasi US$ 5 miliar atau setara Rp 70 triliun masih tak jelas sampai saat ini. SKK Migas dan Chevron seakan-akan masih saling tarik ulur terkait proyek yang menentukan masa depan gas Indonesia ini.
Beberapa bulan lalu sempat terendus operator proyek ini bakal diganti, tak lagi Chevron yang sudah memegang proyek ini selama 12 tahun. Namun, sampai hari ini tetap tak ada kepastian.
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan tidak tahu soal Chevron bakal keluar atau tidak dari proyek Indonesia IDD tersebut. Ia hanya bilang bakal ada perubahan konsorsium.
"Masih nunggu ini juga, IDD masih cari partner juga. Saya nggak tahu Chevron keluar atau tidak, tapi konsorsium berubah saja. Dia tidak bilang keluar, dia lagi cari inilah untuk bisa dikembangkan," ujar Fatar Yani dijumpai di Kementerian ESDM, Senin (7/10/2019).
(toy/dna)