Wilayah perbatasan Karimunbesar kini sudah hampir seluruhnya terang lantaran dua pembangkit listrik milik PLN, yaitu PLTU Tanjung Sebatak dan PLTD Bukit Carok di Kabupaten TBK. Kedua pembangkit ini sudah mampu menerangi seluruh wilayah perbatasan lantaran memiliki surplus kapasitas mencapai 10 Mw.
Manager UPLTU Tanjung Sebatak, Delta Darius mengatakan para pegawai PLN sangat berjuang menjaga kehandalan pembangkit dari gangguan alam seperti petir, ombak besar, hingga angin kencang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tantangan PLN Setrum Pulau Terluar RI |
Delta menceritakan, PLTU Tanjung Sebatak berada di atas tanah yang mengandung tambang. Sehingga menjadi daya tarik bagi petir di musim penghujan. Lokasinya yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka juga selalu dihadapkan dengan angin kencang serta ombak besar yang bisa merusak pipa-pipa yang mengarah ke sisi lautan.
Meski demikian, Delta memastikan sebanyak 130 pegawai Unit PLTU Tanjung Sebatak selalu sigap menjaga kehandalan pembangkit agar tidak terjadi pemadaman massal di wilayah perbatasan Indonesia dengan Singapura dan Malaysia.
"Kita tidak berdiam diri, kita bisa atasi ketika asa petir bisa isolasi tanpa blackout," tegas dia.
Berbagai tantangan alam tersebut bisa diantisipasi melalui inovasi dan perencanaan yang matang. Seperti ombak besar diatasi dengan membersihkan filter dari lumpur dan sampah yang terbawa oleh ombak. Sedangkan material diantisipasi dengan perencanaan. Sehingga pengiriman material tidak terganggu di saat cuaca buruk.
"Walaupun berada di tengah laut, kita tetap menjaga kehandalan pembangkit," ungkap dia.
detikcom bersama PLN mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur listrik, perekonomian, pendidikan, pertahanan dan keamanan, hingga budaya serta pariwisata di beberapa wilayah terdepan.
Ikuti terus berita tentang ekspedisi di pulau-pulau terdepan Indonesia di tapalbatas.detik.com!
(hek/das)