Masyarakat Juga Bisa Lho Produksi Listrik, Ini Caranya

Masyarakat Juga Bisa Lho Produksi Listrik, Ini Caranya

Vadhia Lidyana - detikFinance
Jumat, 17 Jan 2020 14:46 WIB
Ilustrasi/Foto: Widiya Wiyanti/detikcom
Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menuturkan pemerintah membuka kesempatan bagi pemain swasta, baik perusahaan maupun masyarakat untuk menjadi produsen listrik.

"Jadi tak hanya PLN, tapi swasta, masyarakat kecil juga bisa. Kalau untuk masyarakat kecil, itu mereka mempunyai biomassa. Bagaimana kita menyiapkan turbin untuk bisa mengolah biomassa energi ini menjadi listrik," kata Arifin dalam gelaran Indonesia Millenial Summit 2020, di The Tribrata, Jakarta, (17/1/2020).

Keterlibatan swasta ini akan diutamakan untuk pasokan listrik di daerah-daerah kecil. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan pasokan listrik di daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang sekarang kita lakukan dalam jangka pendek, kita merencanakan untuk membangun transmisi. Hub transmission energy. Baik gas maupun juga electricity. Dari Sumatera sampai ke Jawa harus tersambung, Trans Sulawesi, Kalimantan. Sedangkan daerah-daerah yang berada di daerah luar, kita akan menyediakan kebijakan untuk off grid," terang Arifin.


Contohnya seperti pembangkit listrik tenaga air kecil atau micro hydro power plant di distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua. Arifin menuturkan, potensi-potensi sumber daya lokal seperti itulah yang akan digenjot pemerintah.

"Kemudian micro hydro. Saya baru sebulan lalu mengunjungi Ilaga, Kabupaten puncak yang mana kita meresmikan 1 micro hydro, itu 2 kali 375 kilo watt. Cost-nya memang tinggi, tetapi memang harus dimiliki. Kita sedang memetakan potensi-potensi micro hydro di Indonesia yang memang kita bisa bangun. Kita berikan kebijakan," paparnya.


Namun, tantangannya adalah menetapkan harga. Pemerintah akan menetapkan harga yang sesuai dengan sumber daya yang digunakan dalam pembangkit listrik tersebut.

"Harganya memang tak sama. Selama ini kan harga yang kita tetapkan sekian persen dari biaya pukul rata-rata. Nanti akan sesuai region, dan per jenis energi. Ini intinya agar masyarakat lokal berpartisipasi dalam membangun kemandirian energinya," pungkas dia.


(ara/ara)

Hide Ads