Dengan hitungan tersebut maka harga jual BBM Pertamax alias RON 92 yang merupakan penjumlahan dari harga dasar dan margin, harusnya menjadi Rp 4.540 per liter.
Kemudian untuk harga jual RON 90 atau yang setara Pertalite, Yusri mengatakan formula di dalam Kepmen menunjukkan bahwa harga BBM RON 90 seharga 99,12% dari harga RON 92. Maka harganya harus menjadi Rp 4.500 per liter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai salah satu badan usaha penyedia BBM, PT Pertamina (Persero) pun buka suara. Apa alasannya BBM belum turun?
Berbeda dengan Yusri, Dirut Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan bahwa hitungan formula pihaknya berbeda. Memang, Pertamina dalam melakukan perhitungan formula BBM berpatokan pada Kepmen ESDM no 62K/MEM/2020.
Namun, Nicke mengatakan perhitungannya menggunakan asumsi rata-rata harga minyak dan nilai tukar pada dua bulan ke belakang.
"Karena kan dalam membuat formula (harga) itu kita melihatnya 2 bulan ke belakang dulu," kata Nicke.
Nicke menjelaskan harga rata-rata minyak pada dua bulan tersebut masih tergolong tinggi, sehingga wajar harga BBM bulan April ini tidak mengalami penurunan seperti harga minyak dunia lainnya.
"Harga 2 bulan ke belakang itu harga nya memang masih tinggi sehingga secara rata-rata sebetulnya kalau kita lihat, harga MOPS itu masih US$ 52,3 per barel. Jadi sesuai dengan itu angkanya segitu," ungkap Nicke lewat video conference dengan wartawan.
Meski begitu, Nicke mengatakan Pertamina memberi diskon terhadap harga BBM hingga 30% untuk Pertamax Series dan Dex Series terhitung sejak 27 April hingga 23 Mei 2020.
"Dalam masa ramadhan ini kita baru saja luncurkan diskon 30% untuk harga BBM. Kalau 30% ya dihitung saja, kalau misalnya Pertamax harga dasarnya Rp 9.000 lalu diskon 30% kan lumayan ya," ujar Nicke.
Simak Video "Video: Harga BBM Berubah, Simak Daftar Jenis dan Harganya"
[Gambas:Video 20detik]
(eds/eds)