Di sisi lain ada juga pelanggan pascabayar yang juga merasakan adanya kenaikan pemakaian kWh listrik padahal konsumsi listrik dirasakannya masih di batas wajar.
"Biasanya saya bayar kisaran Rp 200 ribuan tapi sekarang naik dua kali lipatnya ditagihan yang saya bayarkan awal Mei ini. Pemakaian juga normal-normal saja seperti bulan-bulan sebelumnya," ujar pelanggan pascabayar Denny (bukan nama sebenarnya) kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan catatan tagihan listrik yang dikirimkan Denny kepada detikcom memang terlihat adanya kenaikan pemakaian kWh dari bulan-bulan sebelumnya ke bulan Mei 2020. Pada bulan-bulan sebelumnya, April misalnya yang paling tinggi, pemakaian kWh Denny per bulan berada di kisaran 167 kWh, akan tetapi pada bulan mei pemakaian kWh meningkat jadi 298 kWh.
Atas drastisnya lonjakan pemakaian kWh tersebut Denny ingin PLN terbuka dengan kondisi sebenarnya.
"PLN harus bisa menjelaskan kepada publik terkait tagihan listrik yang naik sampai dengan dua kali lipat dari biasanya karena yang mengalami kenaikan bukan segelintir pelanggan tapi banyak pelanggan dan sudah viral juga. Pemerintah wajib memberikan kejelasan setelah kejadian yang viral ini," pungkasnya.
Nah, buat detikers yang merasa tagihan listriknya jauh berbeda saat masa pandemi ini bisa kirim ceritanya kepada kami. Lampirkan juga perbandingan tagihan bulan sebelumnya dan bulan terakhir agar ada gambaran.
Emailnya bisa dikirim ke redaksi@detikfinance.com dengan subject: "Tagihan Listrik Naik". Sertakan juga nama dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
(ara/ara)