Kenapa Premium Harus Dihapus?

Kenapa Premium Harus Dihapus?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 06 Jul 2020 12:38 WIB
Petugas SPBU melakukan pengisian BBM ke kendaraan bermotor di SPBU COCO Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (16/12/2016).  Terhitung hari ini harga Pertalite naik dari 6.900 per liter menjadi Rp 7.050 per liter, harga Pertamax 92 naik dari Rp 7.600 per liter menjadi Rp 7.750 per liter dan Dex Lite naik dari Rp 6.750 per liter menjadi Rp 6.900 per liter.
Foto: Grandyos Zafna

Senada dengan Ahmad, Direktur Executive Energy Watch, Mamit Setiawan menyatakan Premium dan Pertalite memang sudah harus dihapus. Dia menyebutkan lebih untung menggunakan BBM RON tinggi, karena dapat memelihara mesin kendaraan.

"Menurut saya memang sudah harusnya dihapuskan. Kan BBM RON tinggi ini lebih bagus, bisa bikin kompersi mesin lebih bagus. Akhirnya mesin bisa berlari lebih jauh, perawatan lebih minim dan murah juga," kata Mamit.

Mamit juga menjelaskan penghapusan ini diambil sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) LHK NO.P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor tipe baru kategori M, N, dan O, yakni bahan bakar yang boleh digunakan adalah standar Euro 4.

Euro 4 sendiri merupakan standar kualitas bahan bakar di mana minimum RON 91 dan kadar sulfurnya tidak melebihi 50. Mamit juga mengatakan

"Kan memang sudah diatur juga kan ada aturannya di KLHK, belum lagi Indonesia juga sepakat melakukan Paris Agreemeent," ungkap Mamit.


(dna/dna)

Hide Ads