Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengangkat Ridwan Djamaluddin sebagai Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba). Dalam sambutannya, Arifin Tasrif mengamanatkan beberapa tugas khusus untuknya agar bisa diselesaikan selama masa menjabat.
Arifin meminta agar Ridwan segera menyiapkan aturan turunan Undang-undang (UU) Nomor 3 Tahun 2020 tentang perubahan atas UU Nomor 4 tahun 2009 tentang Minerba.
"Dalam waktu dekat ini saudara diminta untuk segera menyiapkan peraturan pelaksanaan UU Nomor 3 Tahun 2020," kata Arifin di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (10/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arifin juga berharap agar Ridwan mampu memaksimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang ditarget Rp 90,22 triliun dan mengejar investasi di sektor ESDM sebesar US$ 36,56.
"Dirjen Minerba sebagai salah satu unit portofolio ESDM memiliki tugas dan fungsi yang sangat strategis dalam pengelolaan negara. Kita memahami bahwa di tengah kondisi perekonomian dalam tantangan adanya pandemi COVID-19 kita harus berupaya memaksimalkan pendapatan nasional khususnya melalui PNBP yang ditargetkan Rp 90,22 triliun sesuai APBN yang kedua maupun investasi di sektor ESDM sebesar US$ 36,56," katanya.
Selain itu, Arifin bilang, Dirjen Minerba harus mampu melaksanakan program hilirasi minerba, pengelolaan perizinan reformasi birokrasi di subsektor minerba, hingga pengawasan pertambangan serta pembinaan para inspektur tambang.
Dalam kesempatan yang sama, Ridwan menyampaikan akan melaksanakan beberapa target kerja sesuai arahan yang telah disampaikan Arifin.
"Menyiapkan turunan UU (Minerba), mendorong peningkatan nilai tambah atau hilirisasi, meningkatkan nilai manfaat, maksudnya hilirisasi. Bahasa umumnya reformasi diperbaiki yang kurang-kurang," tegasnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan di sisa tahun 2020 ini, pihaknya akan fokus pada penanganan COVID-19 serta pemulihan ekonomi. Ia mengapresiasi Indonesia yang masih mampu bertahan dengan situasi yang seperti saat ini.
"Itu mungkin yang kita pentingkan dulu. Selamat dulu lah, untuk tahun ini Indonesia masih bisa bertahan dengan kondisi seperti sekarang," ujarnya.
(dna/dna)