Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menyebut penurunan lifting minyak merupakan penyumbang terbesar terhadap penurunan penjualan ekspor migas, ini yang menyebabkan Pertamina merugi.
Fahmy mengatakan semestinya pendapatan penjualan BBM bisa meningkat pasalnya Pertamina tidak menurunkan harga BBM pada saat harga saat harga minyak dunia sedang terpuruk selama 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam kondisi merugi itu, keputusan Pertamina untuk akuisisi ladang minyak di luar negeri merupakan keputusan blunder, yang akan memperbesar kerugian Pertamina pada semester II-2020," kata dia, Selasa (25/8/2020).
(upl/upl)