Turunnya permintaan minyak dan gas di tengah pandemi virus Corona menyebabkan harga menurun. Harga bensin juga diprediksi menjadi murah hingga akhir tahun.
Dikutip dari CNN, Senin (7/9/2020) sebuah survei dari federasi otomotif Amerika American Automobile Association menyebutkan harga rata-rata bensin sekarang sekitar US$ 2,22 setara Rp 32 ribu (kurs Rp 14.700) per jerigen bensin reguler. Harga itu turun 14% dari US$ 2,57 (Rp 36 ribu) pada 2019.
Menurut badan usaha penyedia harga migas Oil Price Information Service (OPIS) harga besin di beberapa negara kurang dari US$ 2 (Rp 29 ribu). Ada delapan negara yang memiliki rata-rata harga bensin di bawah US$ 2 yakni Texas, Oklahoma, Louisiana, Alabama, Arkansas, Missouri, Mississippi, dan Tennessee. Namun, ada 32 negara dengan harga gas tidak semurah US$ 2.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Rusia Sebut Harga Minyak Bakal Pulih 2021 |
Kepala analisis energi global OPIS Tom Kloza mengungkap penurunan permintaan bensin akibat pandemi virus Corona yang telah menyebabkan melimpahnya minyak dan gas, sehingga menurunkan harga. Dia memprediksi gas murah akan ada hingga akhir tahun.
"Kita akan terus melihat permintaan bensin yang jauh dari catatan pada 2017, 2018, dan 2019. Semua itu disebabkan pengurangan tajam dalam perjalanan, angka pengangguran yang tinggi dan dibatasinya tempat rekreasi hingga beberapa bulan mendatang," ungkap Kloza.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Bertahan di US$ 44/Barel |
(fdl/fdl)