Artefak Kuno Ditemukan di Saluran Pipa Perusahaan Migas

Artefak Kuno Ditemukan di Saluran Pipa Perusahaan Migas

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 07 Sep 2020 13:50 WIB
Visitors take a selfie picture around pharaonic artefacts inside the Egyptian Museum at the capital of Cairo, Egypt November 8, 2017. Picture taken November 8, 2017. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh NO RESALES.NO ARCHIVES.
Foto: Reuters/Ilustrasi Artefak
Jakarta -

Arkeolog Australia melaporkan telah menemukan artefak kuno berupa ratusan perkakas batu bersejarah di dasar laut dekat Kepulauan Dampier di Australia Barat. Lokasi artefak itu berada 5 km sebelah timur tempat perusahaan minyak dan gas asal Australia, Woodside Petroleum berencana membangun saluran pipa.

Dikutip dari Reuters, Senin (7/9/2020) saluran pipa yang ingin dibangun Woodside Petroleum untuk menghubungkan saluran gas Scarborough ke pabrik gas Pluto di Semenanjung Burrup, Austalia.

Artefak itu ditemukan pada Juli lalu dan diprediksi berumur 7 ribu tahun. Penemuan ini menjadi bukti pada saat itu laut lepas Australia Barat sempat menjadi kawasan daratan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penemuan artefak di dekat saluran pipa perusahaan energi menjadi hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Bagaimana perusahaan energi harus lebih memperhatikan dan melestarikan warisan artefak kuno.

Mengenai rencana pembuatan saluran pipa. Woodside Petroleum mengatakan telah melakukan diskusi oleh arkeolog Deep History of Sea Country dan pemilik tanah adat di wilayah itu Murujuga Aboriginal Corp (MAC). Diskusi itu berisi rencana pengelolaan warisan budaya untuk Scarborough dan rencana pengelolaan pengerukan dan pembuangan limbah.

ADVERTISEMENT

Kepala eksekutif MAC, Peter Jeffries mengungkap keprihatinannya terhadap warisan artefak yang akan terdampak oleh proyek saluran pipa gas. Jeffries berharap penyelidikan ke seluruh area dapat dilakukan sebelum keputusan pembangunan ditetapkan.

"Kami prihatin ada potensi warisan tenggelam yang akan terkena dampak, terlepas dari apakah itu telah ditemukan atau belum ditemukan," kata Jeffries.

Kepala Eksekutif Woodside Peter Coleman mengatakan ini adalah pertama kalinya di Australia warisan tenggelam dipertimbangkan untuk pipa Scarborough dekat pantai.

Woodside berharap keputusan investasi segera dibuat hingga akhir 2021 pada proyek Scarborough senilai US$ 11 miliar. Nilai itu didapat dari sebuah usaha patungan dengan grup perusahaan pertambangan BHP Billiton.

Kasus terdampaknya warisan bersejarah oleh perusahaan energi pernah terjadi sebelumnya. Hukum warisan adat Australia mendapat kecaman setelah penambang global Rio Tinto secara resmi menghancurkan dua gua di Jurang Juukan di Australia Barat yang menunjukkan bukti 46.000 tahun tempat tinggal manusia.

Hukum Australia melindungi bangkai kapal dan pesawat yang tenggelam sebagai warisan budaya, tetapi hanya melindungi artefak dan situs asli yang terendam.

Pemimpin arkeolog Deep History of Sea Country Jonathan Benjamin menyambut Woodside yang terlibat dengan para arkeolog dan berharap industri minyak dan gas akan lebih proaktif dalam mensurvei daerah dekat pantai yang dulunya merupakan lahan kering.

"Ada banyak sekali pengetahuan yang bisa ditemukan di dasar laut Australia di seluruh negeri. Ini bukan tentang satu tempat," kata Benjamin.



Simak Video "Swasembada Energi Diharapkan Terwujud"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads